Tanggal Rilis | : | 1 Februari 2012 |
Ukuran File | : | 1.97 MB |
Abstraksi
"Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Januari 2012 sebesar 105,73 atau turun 0,02 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan turunnya NTP Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 0,64 persen, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,55 persen, dan NTP Subsektor Perikanan sebesar 0,27 persen.
Pada Januari 2012, NTP Provinsi Banten mengalami kenaikan tertinggi (1,05 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Kalimantan Barat terjadi penurunan terbesar (1,46 persen) dibanding penurunan NTP provinsi lainnya.
Pada Januari 2012, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,74 persen terutama dipicu oleh naiknya indeks Kelompok Bahan Makanan dan Kelompok Makanan Jadi.
Berdasarkan 765 transaksi penjualan gabah di 20 provinsi selama Januari 2012, didominasi transaksi gabah kering panen (GKP) 72,16 persen, gabah kualitas rendah 17,52 persen, dan gabah kering giling (GKG) 10,32 persen.
Selama Januari 2012, rata-rata harga gabah kualitas GKP di petani Rp4.406,32 per kg (naik 7,86 persen) dan di penggilingan Rp4.475,32 per kg (naik 7,82 persen) dibandingkan kualitas yang sama Desember 2012. Pada gabah kualitas GKG di petani Rp4.776,92 per kg (naik 5,03 persen) dan di penggilingan Rp4.857,87 per kg (naik 5,15 persen). Sedangkan gabah kualitas rendah di petani Rp3.804,19 per kg (naik 3,25 persen) dan di penggilingan Rp3.880,49 per kg (naik 3,35 persen).
Dibandingkan rata-rata harga Januari 2011, keseluruhan kelompok kualitas gabah meningkat. Di petani, untuk kualitas GKP meningkat 12,47 persen, kualitas GKG 13,79 persen, dan kualitas rendah 22,64 persen selama Januari 2012. Sedangkan di penggilingan, kualitas GKP meningkat 12,14 persen, kualitas GKG 13,73 persen, dan kualitas rendah 22,40 persen.
"