Tanggal Rilis | : | 2 Januari 2012 |
Ukuran File | : | 0.2 MB |
Abstraksi
"Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Desember 2011 sebesar 105,75 atau naik 0,11 persen dibanding NTP
bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan naiknya NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,35
persen dan NTP Subsektor Hortikultura sebesar 0,28 persen.
Selama 2011 kenaikan NTP tertinggi pada April 2011 dan Mei 2011 yaitu masing-masing naik sebesar
0,57 persen sedangkan NTP terendah terjadi pada Maret 2011 yang turun sebesar 0,01 persen. Selama
2011 terjadi kenaikan NTP sebesar 2,92 persen.
Pada Desember 2011, NTP Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan tertinggi (0,77 persen) dibandingkan
kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Maluku terjadi penurunan terbesar (0,54
persen) dibanding penurunan NTP provinsi lainnya.
Pada Desember 2011, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,37 persen terutama
dipicu oleh naiknya indeks Kelompok Bahan Makanan dan Kelompok Perumahan. Sedangkan inflasi
perdesaan di Indonesia selama tahun 2011 sebesar 3,48 persen.
Berdasarkan 930 transaksi penjualan gabah di 19 provinsi selama Desember 2011, didominasi
transaksi gabah kering panen (GKP) 78,60 persen, gabah kualitas rendah 10,97 persen, dan
gabah kering giling (GKG) 10,43 persen.
Selama Desember 2011, rata-rata harga gabah kualitas GKP di petani Rp4.085,15 per kg (naik
3,54 persen) dan di penggilingan Rp4.150,90 per kg (naik 3,59 persen) dibandingkan kualitas
yang sama November 2011. Sedangkan gabah kualitas GKG di petani Rp4.548,27 per kg (naik
3,41 persen) dan di penggilingan Rp4.619,81 per kg (naik 3,50 persen).
Dibandingkan Desember 2010, keseluruhan kelompok kualitas gabah di petani meningkat
masing-masing kualitas GKP (12,96 persen), kualitas GKG (17,56 persen), dan kualitas rendah
(14,33 persen) selama Desember 2011. Sedangkan di penggilingan, kualitas GKP (12,76
persen), kualitas GKG (17,42 persen), dan kualitas rendah (13,10 persen)."