Tanggal Rilis | : | 3 Desember 2012 |
Ukuran File | : | 0.2 MB |
Abstraksi
"Nilai Tukar Petani (NTP) nasional November 2012 sebesar 105,72 atau turun 0,03 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan turunnya NTP Subsektor Hortikultura sebesar 0,73 persen, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,42 persen, NTP Subsektor Peternakan sebesar 0,50 persen, dan NTP Subsektor Perikanan sebesar 0,22 persen.
Pada November 2012, NTP Provinsi Maluku mengalami kenaikan tertinggi (0,52 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Gorontalo terjadi penurunan terbesar (1,02 persen) dibanding penurunan NTP provinsi lainnya.
Pada November 2012 terjadi inflasi daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,22 persen terutama disebabkan oleh naiknya indeks Kelompok Makanan Jadi dan Kelompok Kesehatan.
Berdasarkan 942 transaksi penjualan gabah di 19 provinsi selama November 2012, didominasi transaksi gabah kering panen (GKP) 74,84 persen, gabah kualitas rendah 14,12 persen, dan gabah kering giling (GKG) 11,04 persen.
Selama November 2012, rata-rata harga gabah kualitas GKP di petani dan penggilingan masing-masing naik 3,00 persen menjadi Rp4.048,23 per kg dan Rp4.121,85 per kg dibandingkan kualitas yang sama Oktober 2012. Rata-rata harga gabah kualitas GKG di petani Rp4.585,88 per kg (naik 2,64 persen) dan di penggilingan Rp4.657,33 per kg (naik 2,47 persen). Sedangkan gabah kualitas rendah di petani Rp3.815,32 per kg (naik 4,03 persen) dan di penggilingan Rp3.892,54 per kg (naik 3,73 persen).
Dibandingkan November 2011, rata-rata harga keseluruhan kelompok kualitas gabah selama November 2012 meningkat. Di petani, harga gabah kualitas GKP naik 2,60 persen diikuti kualitas GKG 4,27 persen dan kualitas rendah 5,03 persen. Peningkatan harga juga terjadi di penggilingan, yakni gabah kualitas GKP 2,86 persen, kualitas GKG 4,34 persen, dan kualitas rendah 5,09 persen."