Tanggal Rilis | : | 2 Juli 2012 |
Ukuran File | : | 2.12 MB |
Abstraksi
"Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Juni 2012 sebesar 104,88 atau naik 0,11 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan naiknya NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,32 persen dan NTP Subsektor Hortikultura sebesar 0,31 persen.
Pada Juni 2012, NTP Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan tertinggi (0,96 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Kalimantan Barat terjadi penurunan terbesar (0,62 persen) dibanding penurunan NTP provinsi lainnya.
Pada Juni 2012 terjadi inflasi daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,60 persen terutama disebabkan oleh naiknya indeks Kelompok Makanan dan Kelompok Makanan Jadi.
Berdasarkan 1.034 transaksi penjualan gabah di 22 provinsi selama Juni 2012, didominasi transaksi gabah kering panen (GKP) 69,34 persen, gabah kualitas rendah 20,02 persen, dan gabah kering giling (GKG) 10,64 persen.
Selama Juni 2012, rata-rata harga gabah kualitas GKP di petani naik 0,67 persen menjadi Rp3.860,73 per kg dan di penggilingan naik 0,76 persen menjadi Rp3.932,23 per kg dibandingkan kualitas yang sama Mei 2012. Pada gabah kualitas GKG, di petani Rp4.345,36 per kg (naik 2,08 persen) dan di penggilingan Rp4.426,92 per kg (naik 1,71 persen). Sedangkan rata-rata harga gabah kualitas rendah di petani Rp3.434,74 per kg (naik 0,41 persen) dan di penggilingan Rp3.502,32 per kg (naik 0,32 persen).
Dibandingkan Juni 2011, rata-rata harga keseluruhan kelompok kualitas gabah selama Juni 2012 meningkat. Di petani, harga gabah kualitas GKP naik 17,11 persen, diikuti kualitas GKG (13,20 persen) dan kualitas rendah (17,49 persen). Peningkatan juga terjadi di penggilingan, yakni gabah kualitas GKP (16,97 persen), kualitas GKG (12,62 persen), dan kualitas rendah (17,47 persen).
"