Tanggal Rilis | : | 1 Oktober 2012 |
Ukuran File | : | 2.35 MB |
Abstraksi
"Nilai Tukar Petani (NTP) nasional September 2012 sebesar 105,41 atau naik 0,15 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan naiknya NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,41 persen, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,12 persen, dan NTP Subsektor Peternakan sebesar 0,01 persen.
Pada September 2012, NTP Provinsi Sulawesi Utara mengalami kenaikan tertinggi (0,75 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Jambi terjadi penurunan terbesar (0,84 persen) dibanding penurunan NTP provinsi lainnya.
Pada September 2012 terjadi inflasi daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,05 persen terutama disebabkan oleh naiknya indeks Kelompok Sandang dan Kelompok Kesehatan.
Berdasarkan 1.054 transaksi penjualan gabah di 19 provinsi selama September 2012, didominasi transaksi gabah kering panen (GKP) 69,07 persen, gabah kualitas rendah 20,49 persen, dan gabah kering giling (GKG) 10,44 persen.
Selama September 2012, rata-rata harga gabah kualitas GKP di petani naik 1,27 persen (Rp3.911,14 per kg) dan di penggilingan naik 1,45 persen (Rp3.985,83 per kg) dibandingkan kualitas yang sama Agustus 2012. Rata-rata harga gabah kualitas GKG di petani Rp4.405,39 per kg (naik 0,63 persen) dan di penggilingan Rp4.470,61 per kg (naik 0,40 persen). Sedangkan gabah kualitas rendah di petani Rp3.604,34 per kg (naik 0,84 persen) dan di penggilingan Rp3.670,31 per kg (naik 0,62 persen).
Dibandingkan September 2011, rata-rata harga keseluruhan kelompok kualitas gabah selama September 2012 meningkat. Di petani, harga gabah kualitas GKP naik 3,67 persen diikuti kualitas GKG 5,33 persen dan kualitas rendah 2,76 persen. Peningkatan juga terjadi di penggilingan, yakni gabah kualitas GKP 3,85 persen, kualitas GKG 5,09 persen, dan kualitas rendah 2,13 persen.
"