Tanggal Rilis | : | 2 April 2012 |
Ukuran File | : | 2.24 MB |
Abstraksi
"Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Maret 2012 sebesar 104,68 atau turun 0,40 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan turunnya NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,04 persen.
Pada Maret 2012, NTP Provinsi Kalimantan Barat mengalami kenaikan tertinggi (1,12 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Jawa Tengah terjadi penurunan terbesar (0,86 persen) dibanding penurunan NTP provinsi lainnya, sedangkan Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Papua relatif stabil.
Pada Maret 2012, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,15 persen terutama dipicu oleh naiknya indeks Kelompok Makanan Jadi dan Kelompok Perumahan.
Pemerintah memberlakukan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terbaru melalui Inpres No. 3/2012 tanggal 27 Februari 2012.
Berdasarkan 1.760 transaksi penjualan gabah di 21 provinsi selama Maret 2012, didominasi transaksi gabah kering panen (GKP) 60,57 persen, gabah kualitas rendah 36,19 persen, dan gabah kering giling (GKG) 3,24 persen.
Selama Maret 2012, rata-rata harga gabah kualitas GKP di petani Rp3.621,41 per kg (turun 12,87 persen) dan di penggilingan Rp3.692,51 per kg (turun 12,76 persen) dibandingkan kualitas yang sama Februari 2012. Pada gabah kualitas GKG di petani Rp4.269,25 per kg (turun 8,54 persen) dan di penggilingan Rp4.360,88 per kg (turun 8,29 persen). Sedangkan gabah kualitas rendah di petani Rp3.157,24 per kg (turun 11,04 persen) dan di penggilingan Rp3.222,39 per kg (turun 11,05 persen).
Dibandingkan dengan Maret 2011, rata-rata harga keseluruhan kelompok kualitas gabah selama Maret 2012 meningkat. Di petani, harga gabah kualitas GKP naik 18,78 persen diikuti kualitas GKG (9,81 persen) dan kualitas rendah (20,55 persen). Sedangkan di penggilingan, gabah kualitas GKP (18,89 persen), kualitas GKG (9,79 persen), dan kualitas rendah (19,71 persen).
"