Tanggal Rilis | : | 4 Januari 2010 |
Ukuran File | : | 0.28 MB |
Abstraksi
Nilai ekspor Indonesia November 2009 mencapai US$10,76 miliar atau mengalami penurunan sebesar 12,12 persen dibanding ekspor Oktober 2009. Sementara bila dibanding November 2008 mengalami peningkatan sebesar 11,31 persen.
Ekspor nonmigas November 2009 mencapai US$8,43 miliar, turun 16,82 persen dibanding Oktober 2009, sedangkan dibanding ekspor November 2008 meningkat 2,51 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-November 2009 mencapai US$103,15 miliar atau menurun 19,50 persen dibanding periode yang sama tahun 2008, sementara ekspor nonmigas mencapai US$86,64 miliar atau menurun 13,71 persen.
Penurunan ekspor nonmigas terbesar November 2009 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$347,9 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada kakao/coklat sebesar US$21,0 juta.
Ekspor nonmigas ke Jepang November 2009 mencapai angka terbesar yaitu US$935,7 juta, disusul Amerika Serikat US$905,0 juta dan Cina US$872,2 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 32,19 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,17 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-November 2009 turun sebesar 20,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2008, demikian juga ekspor hasil pertanian 6,12 persen, sebaliknya ekspor hasil tambang dan lainnya naik sebesar 28,11 persen.
Menurut propinsi asal, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari-September 2009 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$14,11 miliar (17,60 persen), diikuti Kalimantan Timur sebesar US$13,03 miliar (16,26 persen) dan Riau sebesar U$8,01 miliar (9,99 persen).
Nilai impor Indonesia November 2009 mencapai US$8,86 miliar atau turun 6,03 persen dibanding Oktober 2009 yang besarnya US$9,43 miliar, sedangkan selama Januari-November 2009 nilai impor mencapai US$86,58 miliar atau turun 28,75 persen dibanding periode yang sama tahun 2008.
Impor nonmigas November 2009 mencapai US$7,03 miliar atau turun 6,44 persen dibanding impor Oktober 2009, sedangkan selama Januari-November 2009 mencapai US$69,69 miliar atau turun 24,22 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor migas November 2009 mencapai US$1,83 miliar atau turun 4,45 persen dibanding impor Oktober 2009, sedangkan selama Januari-November 2009 mencapai US$16,89 miliar atau turun 42,84 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai impor nonmigas terbesar November 2009 masih sama seperti Oktober 2009 yaitu golongan barang mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$1,29 miliar, walaupun mengalami penurunan sebesar 5,93 persen dibanding bulan sebelumnya.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-November 2009 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$12,01 miliar dengan pangsa 17,24 persen, diikuti Jepang US$8,78 miliar (12,59 persen) dan Singapura US$8,45 miliar (12,13 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 23,49 persen dan Uni Eropa sebesar 11,20 persen.
Impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari-November 2009 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami penurunan untuk semua golongan, yaitu impor barang konsumsi sebesar 23,28 persen, bahan baku/penolong sebesar 33,71 persen, dan barang modal sebesar 6,84 persen.