Tanggal Rilis | : | 1 April 2009 |
Ukuran File | : | 0.27 MB |
Abstraksi
Nilai ekspor Indonesia Februari 2009 mencapai US$7,08 miliar atau mengalami penurunan sebesar 1,02 persen dibanding ekspor Januari 2009. Sementara bila dibanding Februari 2008 juga mengalami penurunan sebesar 32,86 persen.
Ekspor nonmigas Februari 2009 mencapai US$6,06 miliar, turun 2,42 persen dibanding Januari 2009 sedangkan dibanding ekspor Februari 2008 menurun 25,83 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Februari 2009 mencapai US$14,23 miliar atau menurun 34,52 persen dibanding periode yang sama tahun 2008, sementara ekspor nonmigas mencapai US$12,26 miliar atau menurun 28,34 persen.
Penurunan ekspor nonmigas terbesar Februari 2009 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$247,2 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada mesin/peralatan listrik sebesar US$110,9 juta.
Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat Februari 2009 mencapai angka terbesar yaitu US$802,4 juta, disusul Jepang US$726,4 juta dan Singapura US$699,4 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 36,79 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa ( 27 negara ) sebesar US$814,4 juta.
Menurut sektor, ekspor hasil pertanian periode Januari-Februari 2009 meningkat 2,42 persen dibanding periode yang sama tahun 2008, ekspor hasil industri turun sebesar 32,01 persen, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya turun sebesar 10,81 persen.
Nilai impor Indonesia Februari 2009 mencapai US$5,82 miliar atau menurun 11,89 persen dibanding Januari 2009 yang terdiri dari impor migas sebesar US$0,77 miliar (13,25 persen) dan impor nonmigas sebesar US$5,04 miliar (86,75 persen). Sedangkan selama Januari-Februari 2009 nilai impor Indonesia mencapai US$12,42 miliar dengan impor migas sebesar US$2,05 miliar (16,53 persen) dan impor nonmigas sebesar US$10,36 miliar (83,47 persen).
Nilai impor Kawasan Berikat Februari 2009 mencapai US$1,25 miliar atau meningkat 4,90 persen dibanding Januari 2009, sedangkan selama Januari-Februari 2009 nilai impornya mencapai US$2,44 miliar terdiri dari impor migas sebesar US$12,1 juta (0,50 persen) dan impor nonmigas sebesar US$2,43 miliar (99,50 persen).
Nilai impor di Luar Kawasan Berikat Februari 2009 mencapai US$4,56 miliar atau menurun 15,60 persen dibanding Januari 2009 yang besarnya US$5,41 miliar, sedangkan selama Januari-Februari 2009 nilai impor di Luar Kawasan Berikat mencapai US$9,97 miliar atau menurun 35,13 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selama Januari-Februari 2009 impor nonmigas terbesar adalah mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$2,38 miliar atau 22,96 persen dari total impor nonmigas Indonesia. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar ditempati oleh Cina dengan nilai US$1,79 miliar dengan pangsa 17,25 persen, diikuti Jepang US$1,44 miliar (13,92 persen) dan Singapura US$1,24 miliar (11,93 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,49 persen dan Uni Eropa sebesar 11,90 persen.
Menurut golongan penggunaan barang, peranan impor untuk barang konsumsi dan bahan baku/penolong selama Januari-Februari 2009 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu dari 6,75 persen menjadi 6,74 persen dan dari 77,56 persen menjadi 72,01 persen. Sedangkan peranan impor barang modal meningkat dari 15,69 persen menjadi 21,25 persen.