Tanggal Rilis | : | 1 Oktober 2009 |
Ukuran File | : | 0.28 MB |
Abstraksi
Nilai ekspor Indonesia Agustus 2009 mencapai US$10,55 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 8,89 persen dibanding ekspor Juli 2009. Sebaliknya bila dibanding Agustus 2008 mengalami penurunan sebesar 15,41 persen.
Ekspor nonmigas Agustus 2009 mencapai US$8,91 miliar, naik 8,76 persen dibanding Juli 2009 sedangkan dibanding ekspor Agustus 2008 menurun 6,28 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Agustus 2009 mencapai US$70,30 miliar atau menurun 26,30 persen dibanding periode yang sama tahun 2008, sementara ekspor nonmigas mencapai US$60,01 miliar atau menurun 18,31 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar Agustus 2009 terjadi pada lemak & minyak hewan/nabati sebesar US$699,9 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$235,9 juta.
Ekspor nonmigas ke Jepang Agustus 2009 mencapai angka terbesar yaitu US$1,05 miliar, disusul Amerika Serikat US$930,7 juta dan Cina US$792,2 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 31,07 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa ( 27 negara ) sebesar US$1,35 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Agustus 2009 turun sebesar 24,99 persen dibanding periode yang sama tahun 2008, demikian juga ekspor hasil pertanian menurun 9,77 persen, sebaliknya ekspor hasil tambang dan lainnya naik sebesar 21,42 persen.
Menurut provinsi asal, ekspor Indonesia terbesar pada semester I tahun 2009 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$8,96 miliar (17,88 persen), diikuti Kalimantan Timur sebesar US$8,29 miliar (16,56 persen) dan Riau sebesar U$8,07 miliar (16,11 persen).
Nilai impor Indonesia Agustus 2009 mencapai US$9,30 miliar atau meningkat 7,07 persen dibanding Juli 2009 yang besarnya US$8,68 miliar, sedangkan selama Januari-Agustus 2009 nilai impor mencapai US$59,36 miliar atau menurun 34,30 persen dibanding periode yang sama tahun 2008.
Impor nonmigas Agustus 2009 mencapai US$7,82 miliar atau meningkat 14,20 persen dibanding impor Juli 2009, sedangkan selama Januari-Agustus 2009 mencapai US$48,63 miliar atau menurun 27,07 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor migas Agustus 2009 mencapai US$1,48 miliar atau menurun 19,50 persen dibanding impor Juli 2009, sedangkan selama Januari-Agustus 2009 mencapai US$10,73 miliar atau menurun 54,67 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai impor nonmigas terbesar Agustus 2009 masih sama seperti Juli 2009 yaitu golongan barang mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$1,27 miliar, yang mengalami peningkatan sebesar 1,59 persen dibanding bulan sebelumnya.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Agustus 2009 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$8,34 miliar dengan pangsa 17,14 persen, diikuti Singapura US$6,10 miliar (12,55 persen) dan Jepang US$6,03 miliar (12,41 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 23,74 persen dan Uni Eropa sebesar 11,70 persen.
Impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari-Agustus 2009 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami penurunan untuk semua golongan, yaitu impor barang konsumsi sebesar 29,03 persen, bahan baku/penolong sebesar 40,90 persen, dan barang modal sebesar 1,77 persen.