Tanggal Rilis | : | 3 Oktober 2011 |
Ukuran File | : | 0.2 MB |
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP) nasional September 2011 sebesar 105,17 atau naik 0,05 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan naiknya NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,19 persen dan NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,11 persen.
Pada September 2011, NTP Provinsi Bangka Belitung mengalami kenaikan tertinggi (0,69 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Kalimantan Tengah terjadi penurunan terbesar (0,47 persen) dibanding penurunan NTP provinsi lainnya.
Pada September 2011, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,29 persen terutama dipicu oleh naiknya indeks Subkelompok Makanan Jadi.
Berdasarkan 901 transaksi penjualan gabah di 20 provinsi selama September 2011, didominasi transaksi gabah kering panen (GKP) 74,36 persen, gabah kualitas rendah 14,10 persen, dan gabah kering giling (GKG) 11,54 persen.
Rata-rata harga gabah kualitas GKP di petani Rp3.772,82 per kg (naik 0,51 persen) dan di penggilingan Rp3.838,13 per kg (naik 0,35 persen) dibandingkan bulan lalu.
Rata-rata harga gabah kualitas GKG di petani Rp4.182,40 per kg (naik 5,33 persen) dan di penggilingan Rp4.253,99 per kg (naik 5,19 persen) dibandingkan bulan lalu.
Rata-rata harga gabah kualitas rendah di petani Rp3.507,43 per kg (naik 1,67 persen) dan di penggilingan Rp3.593,89 per kg (naik 2,12 persen) dibandingkan bulan lalu.
Upah nominal harian buruh tani nasional pada September 2011 naik sebesar 0,15 persen dibanding upah buruh tani Agustus 2011, yaitu dari Rp39.287,00 menjadi Rp39.345,00 per hari, sedangkan secara riil mengalami penurunan sebesar 0,15 persen1).
Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada September 2011 naik 0,19 persen dibanding upah Agustus 2011, yaitu dari Rp61.948,00 menjadi Rp62.064,00 per hari. Secara riil turun sebesar 0,08 persen.