NTP Bulan Mei Naik 0,59%, GKG Naik, GKP Turun - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

NTP Bulan Mei Naik 0,59%, GKG Naik, GKP Turun

Tanggal Rilis : 1 Agustus 2006
Ukuran File : 0.2 MB

Abstraksi

  • Pada bulan Mei 2006, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat 101,70 atau naik 0,59 persen dibanding NTP April 2006 yang mencapai 101,11. Hal ini disebabkan kenaikan Indeks harga yang diterima petani sebesar 0,94 persen, lebih besar dibandingkan dengan kenaikan Indeks harga yang dibayar petani yang sebesar 0,35 persen.
  • Dari 23 propinsi yang dilaporkan pada bulan Mei 2006, 13 propinsi mengalami kenaikan, dan 10 propinsi mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Propinsi Bali, yaitu sebesar 9,79 persen karena harga salak bali naik 60,00 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah yaitu sebesar 3,31 persen, karena harga konsumen kayu balok meranti untuk tiang naik 20,00 persen.
  • Pada Mei 2006, terjadi inflasi di daerah pedesaan Indonesia sebesar 0,44 persen. Inflasi pedesaan terjadi karena indeks harga sub kelompok makanan naik 0,11 persen, perumahan naik 1,29 persen, pakaian naik 0,52 persen, dan kelompok aneka barang dan jasa naik 0,27 persen.
  • Berdasarkan observasi sebanyak 619 transaksi gabah di 15 propinsi pada Juli 2006, rata-rata harga gabah di tingkat petani dibandingkan bulan Juni 2006 untuk kualitas Gabah Kering Giling (GKG) naik sebesar 3,13 persen; Gabah kualitas Rendah naik 8,90 persen. Sebaliknya, rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) turun 4,22 persen.
  • Rata-rata harga gabah di tingkat penggilingan baik kualitas GKG maupun GKP masih tetap berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Persentase observasi harga gabah di tingkat penggilingan yang berada di bawah HPP turun dibanding bulan lalu, yaitu dari 4,60 persen pada Juni 2006 menjadi 1,95 persen pada Juli 2006. Persentase observasi gabah berkualitas rendah juga terjadi penurunan, yaitu dari 12,38 persen pada Juni 2006 menjadi 8,72 persen pada Juli 2006.
  • Harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp 1.500,00/kg yang dijumpai di Kec. Uepai, Kab. Konawe, Propinsi Sulawesi Tenggara, dengan kualitas GKP. Harga tertinggi sebesar Rp 3.100,00/kg dijumpai di Kec. Kapuas Murung, Kab. Kapuas, Propinsi Kalimantan Tengah, dengan kualitas GKP.
  • Upah harian buruh tani pada bulan Mei 2006 turun sebesar 0,01 persen dibanding upah bulan April 2006, yaitu dari Rp 13.622,- menjadi Rp 13.621,-, dan secara riil turun 0,41 persen*). Dibanding upah Mei 2005 (year on year) upah nominal naik 14,88 persen. Upah harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada bulan Juli 2006 naik 0,10 persen dibanding upah bulan Juni 2006, yaitu dari Rp 34.142,- menjadi Rp 34.177,-, namun secara riil turun sebesar 0,34 persen*). Dibanding upah Juli 2005 (year on year) upah nominal naik 12,91 persen.
  • Upah bulanan buruh industri pada triwulan I 2006 naik sebesar 5,25 persen dibanding upah triwulan IV 2005 yaitu dari Rp 929.678,- menjadi Rp 978.505,-, dan secara riil naik 3,21 persen*). Dibanding upah triwulan I 2005 (year on year) upah nominal naik 11,44 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik