Tanggal Rilis | : | 5 September 2011 |
Ukuran File | : | 2.22 MB |
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Agustus 2011 sebesar 105,11 atau naik 0,23 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan naiknya NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,58 persen dan NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,15 persen.
Pada Agustus 2011, NTP Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan tertinggi (0,81 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya NTP Provinsi Sulawesi Tenggara terjadi penurunan terbesar (1,62 persen) dibanding penurunan NTP provinsi lainnya.
Pada Agustus 2011, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,74 persen terutama dipicu oleh naiknya indeks subkelompok bahan makanan.
Berdasarkan 1.020 transaksi penjualan gabah di 21 provinsi selama Agustus 2011, didominasi transaksi gabah kering panen (GKP) 73,53 persen, gabah kualitas rendah 17,45 persen, dan gabah kering giling (GKG) 9,02 persen.
Rata-rata harga gabah kualitas GKP di petani Rp3.753,64 per kg (naik 5,28 persen) dan di penggilingan Rp3.824,77 per kg (naik 5,33 persen) dibandingkan bulan lalu.
Rata-rata harga gabah kualitas GKG di petani Rp3.970,79 per kg (turun 0,66 persen) dan di penggilingan Rp4.044,02 per kg (turun 0,57 persen) dibandingkan bulan lalu.
Rata-rata harga gabah kualitas rendah di petani Rp3.449,65 per kg (naik 6,83 persen) dan di penggilingan Rp3.519,20 per kg (naik 6,65 persen) dibandingkan bulan lalu.
Upah nominal harian buruh tani nasional pada Agustus 2011 naik sebesar 0,18 persen dibanding upah buruh tani Juli 2011, yaitu dari Rp39.215,00 menjadi Rp39.287,00 per hari, sedangkan secara riil mengalami penurunan sebesar 0,55 persen.
Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Agustus 2011 naik 0,59 persen dibanding upah Juli 2011, yaitu dari Rp61.583,00 menjadi Rp61.948,00 per hari. Secara riil turun sebesar 0,34 persen.