Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

Tabel Publikasi Indikator Ekonomi telah tersedia dalam bentuk Tabel Statistik yang dapat diakses pada Menu Produk > Direktori. Klik disini untuk mengakses laman tersebut.

Beranda

Produk - Berita Resmi Statistik

Nilai Tukar Petani (NTP) Februari 2010 Turun 0,10 Persen Dibandingkan Bulan Sebelumnya

Nilai Tukar Petani (NTP) Februari 2010 Turun 0,10 Persen Dibandingkan Bulan Sebelumnya

Nilai Tukar Petani (NTP) Februari 2010 Turun 0,10 Persen Dibandingkan Bulan SebelumnyaUnduh Berita Resmi Statistik
Tanggal Rilis : 1 April 2010
Ukuran File : 0.29 MB

Abstraksi

Pada Februari 2010, Nilai Tukar Petani (NTP) nasional sebesar 101,09, atau turun 0,10 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) turun 0,07 persen; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) turun 0,06 persen; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) turun 0,28 persen; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) turun 0,29 persen; dan untuk Nilai Tukar Nelayan (NTN) naik 0,23 persen. Penurunan NTP disebabkan masih tingginya inflasi pedesaan sehingga indeks harga yang dibayar petani lebih tinggi dari indeks harga yang diterima petani.

Dari 32 provinsi (tanpa DKI) pada Februari 2010, NTP 17 provinsi naik, sedangkan 15 provinsi turun. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Selatan (1,65 persen), terutama disebabkan harga produsen jagung yang naik 5,19 persen. Penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah (1,20 persen), terutama disebabkan harga produsen bawang merah yang turun 4,76 persen.

Pada Februari 2010, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Indonesia sebesar 0,60 persen. Inflasi perdesaan Februari 2010 ini dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga seluruh subkelompok, yaitu subkelompok bahan makanan; makanan jadi; perumahan; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olahraga serta transportasi dan komunikasi yang naik masing-masing 0,86 persen; 0,60 persen; 0,38 persen; 0,07 persen; 0,17 persen; 0,16 persen; dan 0,09 persen.

Selama Maret 2010, komposisi jumlah observasi dari 1.091 transaksi harga gabah di 19 provinsi didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 67,28 persen, diikuti oleh gabah kualitas rendah sebesar 29,79 persen dan Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 2,93 persen.

Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKG varietas Cisokan senilai Rp4.500,- per kg yang terjadi di Kabupaten Kerinci (Jambi). Sedangkan harga terendah senilai Rp2.000,- per kg berasal dari gabah kualitas rendah varietas Ciliwung dan Ciherang terjadi di Kabupaten Lebak (Banten) dan Kabupaten Polewali Mandar (Sulawesi Barat). Harga terendah tersebut juga ditemukan pada gabah kualitas GKP varietas Ciherang dan Cigeulis di Kabupaten Lebak (Banten).

Meskipun harga rata-rata di tingkat petani dan penggilingan relatif di atas HPP, memasuki musim panen raya bulan ini menyebabkan harga cenderung turun dibandingkan bulan lalu.

Rata-rata harga gabah kualitas GKG di tingkat petani turun 9,78 persen menjadi Rp3.343,06,- per kg dan kualitas GKP turun 9,74 persen menjadi Rp2.857,49,- per kg dibandingkan bulan lalu. Sedangkan di tingkat penggilingan, masing-masing turun 9,45 persen menjadi Rp3.419,94,- per kg dan 9,69 persen menjadi Rp2.922,26,- per kg. Sementara itu, gabah kualitas rendah di tingkat petani juga mengalami penurunan 7,78 persen menjadi Rp2.490,85,- per kg.

Upah nominal harian buruh tani Nasional pada Februari 2010 naik sebesar 0,56 persen dibanding upah Januari 2010, yaitu dari Rp37.426 menjadi Rp37.637 per hari. Secara riil mengalami penurunan sebesar 0,33 persen.

Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Maret 2010 naik 0,24 persen dibanding upah Februari 2010, yaitu dari Rp56.864 menjadi Rp56.998 per hari. Secara riil naik sebesar 0,38 persen.

Upah nominal bulanan buruh industri pada triwulan III 2009 naik sebesar 3,33 persen dibanding upah triwulan II 2009 yaitu dari Rp1.119.196 menjadi Rp1.156.492, secara riil naik 1,41 persen. Dibanding upah triwulan III 2008 (year on year), upah nominal naik 5,32 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik