Tanggal Rilis | : | 10 Februari 2010 |
Ukuran File | : | 0.22 MB |
Abstraksi
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2009 meningkat sebesar 4,5 persen terhadap tahun 2008, terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 15,5 persen dan terendah di Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,1 persen. Pertumbuhan PDB tanpa migas pada tahun 2009 mencapai 4,9 persen.
Besaran PDB Indonesia pada tahun 2009 atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.613,4 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp2.177,0 triliun.
Secara triwulanan, PDB Indonesia triwulan IV-2009 dibandingkan dengan triwulan III-2009 (q-to-q) menurun sebesar 2,4 persen, dan bila dibandingkan dengan triwulan IV-2008 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,4 persen.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2009 sebesar 4,5 persen, terjadi pada pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 15,7 persen, diikuti oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,9 persen, dan pembentukan modal tetap bruto 3,3 persen. Sedangkan komponen ekspor tumbuh minus 9,7 persen, dan impor minus 15,0 persen.
Pada tahun 2009, dari sisi penggunaan, PDB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 58,6 persen, konsumsi pemerintah 9,6 persen, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi fisik 31,1 persen dan ekspor 24,1 persen. Sedangkan untuk penyediaan dari impor sebesar 21,3 persen.
PDB per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2009 mencapai Rp24,3 juta (US$2.590,1), sementara tahun 2008 sebesar Rp21,7 juta (US$2.269,9).
Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB triwulan IV-2009 sebesar 57,6 persen, dengan 3 provinsi utamanya adalah: DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat.