Tanggal Rilis | : | 2 Juli 2007 |
Ukuran File | : | 0.11 MB |
Abstraksi
Nilai ekspor Indonesia Mei 2007 mencapai US$ 9,71 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 9,71 persen dibanding ekspor April 2007. Sementara itu bila dibanding Mei 2006 mengalami peningkatan sebesar 15,98 persen.
Ekspor nonmigas Mei 2007 mencapai US$ 7,93 miliar, naik 7,77 persen dibanding April 2007, sedangkan dibanding ekspor Mei 2006 meningkat 20,46 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2007 mencapai US$ 44,14 miliar atau meningkat 14,75 persen dibanding periode yang sama tahun 2006, sementara ekspor nonmigas mencapai US$ 36,30 miliar atau meningkat 21,68 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar Mei 2007 terjadi pada bijih, kerak dan abu logam sebesar US$ 143,9 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$ 105,6 juta.
Ekspor nonmigas ke Jepang Mei 2007 mencapai angka terbesar yaitu US$ 1,46 milyar, disusul Amerika Serikat US$ 958,4 juta dan Singapura US$ 882,8 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,60 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa ( 25 negara ) sebesar US$ 1,08 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil pertanian periode Januari-Mei 2007 meningkat 5,66 persen dibanding periode yang sama tahun 2006, sementara ekspor hasil industri serta hasil tambang dan lainnya naik masing-masing sebesar 19,46 persen dan 41,58 persen.
Nilai impor Indonesia Mei 2007 mencapai US$ 6,49 miliar atau meningkat 14,92 persen dibanding April 2007 sebesar US$ 5,65 miliar, sedangkan selama Januari-Mei 2007 nilai impor mencapai US$ 27,73 miliar atau meningkat 19,49 persen dibanding periode yang sama tahun 2006 sebesar US$ 23,20 miliar.
Impor Nonmigas Mei 2007 mencapai US$ 4,60 miliar atau meningkat 14,20 persen dibanding impor April 2007, sedangkan selama Januari-Mei 2007 mencapai US$ 20,02 miliar atau meningkat sebesar 22,45 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor Migas Mei 2007 mencapai US$ 1,89 miliar atau meningkat 16,70 persen dibanding impor April 2007, sedangkan selama Januari-Mei 2007 mencapai US$ 7,70 miliar atau meningkat 12,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selama Januari-Mei 2007 impor nonmigas terbesar terjadi pada mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$ 3,45 miliar atau 17,21 persen dari total impor nonmigas. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar ditempati oleh Cina dengan nilai US$ 2,93 miliar dengan pangsa 14,64 persen, diikuti Jepang US$ 2,46 miliar (12,29 persen) dan Amerika Serikat US$ 1,86 miliar (9,30 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,51 persen dan Uni Eropa sebesar 13,62 persen.
Menurut golongan penggunaan barang, impor barang konsumsi dan bahan baku/penolong selama Januari-Mei 2007 meningkat masing-masing sebesar 49,08 persen dan 18,80 persen dibanding periode yang sama tahun 2006. Sedangkan impor barang modal meningkat sebesar 7,69 persen.