Tanggal Rilis | : | 1 Mei 2007 |
Ukuran File | : | 0.3 MB |
Abstraksi
Nilai ekspor Indonesia Maret 2007 mencapai US$ 9,19 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 10,47 persen dibanding ekspor Februari 2007. Sementara bila dibanding Maret 2006 mengalami peningkatan sebesar 22,57 persen.
Ekspor nonmigas Maret 2007 mencapai US$ 7,64 miliar, naik 11,45 persen dibanding Februari 2007, sedangkan dibanding ekspor Maret 2006 meningkat 31,56 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Maret 2007 mencapai US$ 25,86 miliar atau meningkat 15,17 persen dibanding periode yang sama tahun 2006, sementara ekspor nonmigas mencapai US$ 21,36 miliar atau meningkat 23,48 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar Maret 2007 terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$ 269,5 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$ 41,2 juta.
Ekspor nonmigas ke Jepang Maret 2007 mencapai angka terbesar yaitu US$ 1,17 miliar, disusul Amerika Serikat US$ 956,0 juta dan Singapura US$ 717,3 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 37,20 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa ( 25 negara ) sebesar US$ 1, 12 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil pertanian periode Januari-Maret 2007 meningkat 7,02 persen dibanding periode yang sama tahun 2006, sementara ekspor hasil industri serta hasil tambang dan lainnya naik masing-masing sebesar 19,35 persen dan 56,43 persen.
Nilai impor Indonesia Maret 2007 mencapai US$ 5,44 miliar atau meningkat 16,57 persen dibanding Februari 2007 sebesar US$ 4,66 miliar, sedangkan selama Januari-Maret 2007 nilai impor mencapai US$ 15,35 miliar atau meningkat 15,20 persen dibanding periode yang sama tahun 2006 sebesar US$ 13,33 miliar.
Impor Nonmigas Maret 2007 mencapai US$ 3,93 miliar atau meningkat 9,70 persen dibanding impor Februari 2007, sedangkan selama Januari-Maret 2007 mencapai US$ 11,41 miliar atau meningkat sebesar 18,41 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor Migas Maret 2007 mencapai US$ 1,50 miliar atau meningkat 39,42 persen dibanding impor Februari 2007, sedangkan selama Januari-Maret 2007 mencapai US$ 3,94 miliar atau meningkat 6,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selama Januari-Maret 2007 impor nonmigas terbesar terjadi pada mesin-mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$ 1,97 miliar atau 17,25 persen dari total impor nonmigas. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar ditempati oleh Cina dengan nilai US$ 1,68 miliar dengan pangsa 14,71 persen, diikuti Jepang US$ 1,41 miliar (12,33 persen) dan Amerika Serikat US$ 1,04 miliar (9,09 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,35 persen dan Uni Eropa sebesar 13,46 persen.
Menurut golongan penggunaan barang, impor barang konsumsi dan bahan baku/penolong selama Januari-Maret 2007 meningkat masing-masing sebesar 28,00 persen dan 15,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2006. Sedangkan impor barang modal meningkat sebesar 4,36 persen.