Bandung - "Jawa Barat tanah Pasundan sejuk, indah dan nyaman selamat datang para Assessor yang budiman." Itulah kata selamat datang dari Kepala Tata Usaha, BPS Provinsi Jawa Barat, Agus yang disambut tepuk tangan para peserta. Beliau hadir mewakili Dodi Herlando, Kepala BPS Provinsi Jawa Barat yang berhalangan hadir karena mengikuti Rapat Koordinasi Teknis SP2020 di Jakarta.
Beliau mengharapkan, di tempat yang sejuk ini para peserta bisa mengikuti acara dengan baik, menghasilkan yang terbaik dan bisa menebarkan kebaikan untuk BPS. Siap berkiprah sehingga bisa membawa BPS lebih baik dan lebih sukses.
Rekonsiliasi Pembangunan Assessment Center BPS 2019 ini dilaksanakan di Hotel Grand Mercure, Bandung, Jawa Barat, tanggal 25-29 November 2019 diikuti oleh 26 para Sarjana Psikolog dari 26 BPS Provinsi seluruh Indonesia dan 24 orang dari BPS Pusat.
Kepala Biro Kepegawaian BPS, Sugeng Arianto, berkenan membuka workshop. Pertemuan ini terakhir kali dilakukan 5 tahun silam. "Pada hari ini kita mengumpulkan para Sarjana Psikolog sebagai tenaga Assessor yang akan mengawal proses pembangunan Assessment Center" ujar Sugeng optimis.
Ada lima program prioritas dalam kabinet baru yang disampaikan presiden, tapi hanya ada dua yang menjadi prioritas BPS. Diantaranya adalah pembangunan SDM, terutama pembangunan ASN. Kemudian, program penyederhanaan birokrasi yang sangat mengemuka di era ini dan sangat viral di mana-mana.
Di Akhir sambutannya, Sugeng mengharapkan calon-calon Assessor mempunyai kompetensi yang sama. Bekal dari narasumber yang berasal dari Badan Kepegawain Nasional (BKN) menjadi tambahan ilmu dan pengalaman kita dalam upaya mewujudkan rencana membangun Assessment Center mulai hari ini.
Sebagai pembicara dari BKN adalah Kepala Pusat Penilaian Kompetensi ASN, Purwanto, yang menyajikan materi tentang Kebijakan Penilaian Kompetensi berdasarkan UU ASN dan PP Nomor 11 Tahun 2011, Permenpan & RB No. 38 Tahun 2017 tentang standar Kompetensi ASN. Hadir pula Kepala Bidang Pengembangan Standarisasi BKN Christina Nailiu.