Jakarta - "Terkait masalah pengelolaan keuangan, bukan saja harus benar, akan tetapi harus tepat waktu," ujar Sekretaris Utama BPS, Adi Lumaksono dalam pembukaan Kegiatan Refreshing Pengelolaan Keuangan Satker BPS Tahun 2018 di Hotel el-Royal Kelapa Gading Jakarta, (18/10).
Adi juga mengingatkan bahwa menjadi pengelola keuangan bukanlah pekerjaan yang ringan. Seiring dengan dinamika proses bisnis pelaksanaan APBN dan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat, para pengelola keuangan perlu meningkatkan pengetahuan untuk memperbarui serta mengakselerasi pemahaman dan keahlian.
Sementara itu, Kepala Biro Keuangan BPS, Herum Fajarwati mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan yang diikuti oleh 119 kasubbag dan bendahara pengeluaran BPS provinsi dan pusat tersebut sebagai upaya untuk menghasilkan pengelola keuangan yang kompeten, profesional, terampil, dan mempunyai kemampuan memadai untuk mengurus uang negara yang dikelolanya.
Salah satu narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut adalah Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank BRI Syariah, Didin Hafidhuddin. Dalam paparannya, Didin menjelaskan salah satu dari nilai inti BPS yaitu amanah. Menurutnya, amanah seorang pengelola keuangan bukan ditentukan dari besar kecilnya uang yang diamanahkan atau dikelola, akan tetapi ditentukan oleh kepribadian dan sistem pengawasan yang kuat dan baik dari diri pengelola tersebut. "Amanah sebuah keharusan atau kebutuhan yang mendasar dalam kehidupan, sehingga dengan amanah seseorang akan hidup sukses, bahagia, dan tenang," tegas Didin.