Jakarta - Dampak globalisasi terhadap kegiatan usaha dan pengaruhnya dalam penanaman modal asing (Foreign Direct Investment/FDI) di Indonesia menjadi informasi yang perlu digali lebih jauh oleh BPS. Dari informasi tersebut dapat digunakan untuk mengenali seberapa jauh pemerintahan suatu negara/institusi/badan usaha/orang asing mempunyai tingkat kontrol terhadap usaha di Indonesia, baik yang berupa investasi langsung, investasi melalui anak perusahaan di dalam negeri, dan jalur–jalur investasi lanjutannya.
Oleh karenanya, BPS menyelenggarakan Workshop Foreign Affiliate Trade Statistics (FATS) di Gedung BPS, (4/9). Pada workshop ini, BPS mendatangkan ekspertis dari EU-ASEAN Statistical Capacity Building Project (COMPASS), Thierry Coulet.
Koordinasi dengan beberapa kementerian/lembaga juga perlu dilakukan untuk mendukung data FDI. Workshop juga diikuti oleh perwakilan dari Bank Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Otoritas Jasa Keuangan, dan Sekretariat ASEAN.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan bahwa data FATS sangat penting dalam mendukung data Produk Domestik Bruto. “Walaupun pengumpulan data FATS sulit untuk dilakukan dengan coverage yang minimum, namun hal tersebut tetap menjadi tanggung jawab BPS. Pilot survei dalam mengumpulkan data FATS sudah dilakukan, namun masih banyak kendala yang ditemui sehingga harus dikembangkan melalui workshop ini,” kata Yunita.