22 November 2017 | Kegiatan Statistik
"What is behind the number, harus memahami apa yang ada di belakang angka", demikian pesan Kepala BPS, Suhariyanto ketika membuka Workshop Survei Biaya Hidup (SBH) 2018 di Hotel Best Western Solo, 21-22 November 2017. Pendataan SBH diharapkan dapat menangkap perubahan pola konsumsi dan cara bertransaksi masyarakat, agar diperoleh 'keranjang komoditas' dan penimbang yang representatif untuk digunakan dalam perhitungan Inflasi. Keranjang komoditas maksudnya adalah kumpulan komoditas hasil SBH yang terpilih untuk dipantau harganya secara terus menerus guna penghitungan inflasi.
Workshop ini dihadiri oleh Kepala Bidang Statistik Distribusi, Kepala Bidang IPDS BPS Provinsi, dan Kepala BPS Kabupaten/Kota SBH 2018. Tujuan workshop untuk membekali dan menambah pengetahuan dan wawasan terkait kegunaan dan dampak dari data inflasi. Disamping itu juga untuk menyamakan pemahaman terkait metodologi, pencacahan, dan pengolahan SBH2018. Sebelumnya, Pelatihan instruktur nasional (Innas) dan Petugas SBH 2018 telah dilaksanakan pada bulan Oktober dan November 2017. Updating rumah tangga sampel terpilih SBH 2018 akan dilaksanakan pada bulan Desember tahun ini. Pencatatan pengeluaran rumah tangga SBH 2018 dilakukan selama tahun 2018, dengan rumah tangga terpilih yang berbeda di setiap triwulan. Pencatatan pengeluaran bukan makanan dicatat oleh rumah tangga selama 3 bulan, sedangkan pengeluaran makanan dicatat oleh rumah tangga selama seminggu di bulan ke-3. Ada yang berbeda dengan SBH 2018 kali ini. Jika sebelumnya data inflasi dikumpulkan dari 82 kota di seluruh Indonesia dan 859 paket komoditas, maka cakupan ini akan diperluas menjadi 90 kota di seluruh Indonesia yang terdiri dari 34 ibukota provinsi dan 56 kabupaten/kota.
Suhariyanto juga menekankan bahwa data inflasi/deflasi sering disorot oleh beberapa menteri hingga Presiden. Data inflasi sangat mempengaruhi dalam pengambilan berbagai kebijakan nasional. Pemanfaatan data inflasi/deflasi diantaranya sebagai alat penyesuaian tingkat upah, jaminan sosial, pembayaran bunga, dan nilai kontrak, yang pada akhirnya akan berdampak pada keuangan negara. Selain itu, peserta workshop SBH 2018 juga diberikan materi terkait dampak, peran dan pentingnya data inflasi yang dipaparkan oleh narasumber dari Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi, dan Kepala Grup Riset Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Reza Anglingkusumo.
Di akhir sambutannya, Suhariyanto berpesan kepada seluruh peserta workshop, untuk mengawal dan meningkatkan kepekaan terhadap fenomena yang ditemui selama pengumpulan data SBH 2018. Data harga yang akurat yang dikumpulkan melalui SBH 2018 menjadi bahan penghitungan inflasi/deflasi. Banyak pihak yang memantau metodologi dan kualitas data IHK dan inflasi/deflasi, salah satunya Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah.
Berita Terkait
Workshop SEEA - Sinergi Ekonomi dan Lingkungan
Workshop Rekonsiliasi dan Sosialisasi Data SUPAS 2015
Kick Off Meeting dan Workshop Aksesi OECD untuk Komisi Statistik
Workshop Persiapan FGD Disagregasi PMTB dan Penjelasan Umum Rilis KSA (Part 1)
Workshop Persiapan FGD Disagregasi PMTB dan Penjelasan Umum Rilis KSA (Part 2)
Kepala BPS Hadiri Workshop Isu Strategis dan FGD dengan Komisi XI DPR RI
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)
Jl. Dr. Sutomo 6-8
Jakarta 10710 Indonesia
Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291
Faks (62-21) 3857046
Mailbox : bpshq@bps.go.id
Tentang Kami