Ruang Meeting Gedung 1 Lantai 10 pada Rabu pagi (19/10) telah tertata 7 meja roundtable lengkap dengan kursi. Di bagian belakang juga sudah tersedia 3 (tiga) baris deretan kursi. Susunan tersebut dipersiapkan untuk penyelenggaraan “Development of BPS – Wide Strategy Map and Scorecard Workshop” yang digelar seharian, dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 sore.
Peserta workshop adalah para pimpinan BPS, para Pejabat Tinggi Madya, para Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan BPS Pusat, Pusdiklat dan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Konsultan Paket 3 Statcap Cerdas (Hay Group- GML), dan Owner Agent (PWC), serta seluruh PMO STATCAP CERDAS paket 3. Turut hadir pula Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto.
“Kalau hanya memikirkan kesibukan sehari-hari, tidak akan bergerak maju”, ucap Kecuk. Dalam sambutannya, Kecuk meminta pemimpin memberi contoh, meski sibuk, tetap menyisihkan waktu, untuk memikirkan perbaikan apa yang akan dilakukan untuk BPS ke depan.
Lebih lanjut, Kecuk menjelaskan area pekerjaan dalam STATCAP CERDAS yang terdiri dari 3 paket. Paket 1 terkait bisnis proses dari Statistical Business Framework and Architecture (SBFA). Definisi sederhana SBFA adalah merupakan blue print, gagasan besar di masa depan terkait bisnis proses BPS, menggambarkan alur melakukan kegiatan statistik. Paket 2 terkait Pengembangan IT yang mengacu pada SBFA, dan paket 3 yang berkaitan dengan Organization Alignment dan pengembangan Strategic Performance Management System (SPMS). Workshop ini merupakan langkah awal pembahasan dan pengembangan SPMS. Di dalam cakupan SPMS, akan dikembangkan suatu sistem pengelolaan kinerja organisasi yang berbasis strategi. Sistem akan dibangun mulai dari level pimpinan hingga ke level Eselon IV.
Workshop kalI ini dipandu oleh fasilitator, Paul Waish, konsultan dari Hay Group- GML. Peserta kali ini dituntut untuk aktif menyimak materi dan latihan/mempraktekkan langsung tugas yang diberikan Paul. Tugas didiskusikan dan dikerjakan oleh masing-masing grup/kedeputian. Salah satu tugas yang diberikan adalah menyusun strategi dan target capaian BPS pada tiga tahun mendatang (2016 - 2019). “Connecting the dots”, melihat lompatan perubahan di masa depan. Setiap grup menyusun strategi masing-masing sesuai dengan argumen grup. Selain itu peserta juga diminta membuat visualisasi dari strategic map ke dalam beberapa rincian.
Workshop juga mengenalkan Balanced Score Card (BSC), yaitu suatu teknik dalam pengukuran indikator perilaku kinerja pegawai. Capaian indikator kinerja setiap pegawai terukur dengan jelas. Teknik BSC telah banyak digunakan secara global, baik di sektor publik dan swasta. Nantinya, BSC menjadi kerangka kerja untuk mengembangkan sistem pengelolaan kinerja yang mencerminkan prioritas dan strategis BPS. BSC memungkinkan organisasi untuk memvisualisasikan strategi sehingga proses komunikasi strategi dapat berjalan dengan lebih baik. Dengan demikian, setiap insan BPS akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang menjadi prioritas strategis BPS.
Workshop ini nantinya akan terus digelar dengan audien yang berbeda. Rencananya, perkembangan dari diskusi perdana ini juga akan disampaikan secara berjenjang di level eselon 3 dan 4. Untuk berubah, perlu sesuatu yang dapat kita kontribusikan bagi BPS yang lebih baik di masa depan, tentu dengan terus kerja cerdas, kreatif dan berinovasi.