Jakarta – Perbedaan data statistik antar-Kementerian/Lembaga (KL) menjadi salah satu permasalahan yang harus diselesaikan. Kondisi itu di antaranya disebabkan oleh konsep dan definisi yang berbeda, metodologi yang tidak standar, perbedaan data geospasial yang digunakan pada analisis data sehingga mempunyai interpretasi yang berbeda.
BPS sebagai pembina data statistik sesuai amanat Sistem Statistik Nasional (SSN) maupun Satu Data Indonesia (SDI), bertugas untuk membina dan melakukan koordinasi terhadap KL/Instansi/OPD.
Melalui acara ”Pak Kecuk Menyapa”, Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto didampingi Deputi Bidang Statistik Metodologi dan Informasi Statistik, Imam Machdi dan Direktur Diseminasi Statistik, Pudji Ismartini menyapa OPD Statistik Sektoral tingkat provinsi di seluruh Indonesia (16/12). Topik yang dibahas berkenaan dengan implementasi dan pelaksanaan Satu Data Indonesia.
“Data merupakan komponen penting untuk membuat perencanaan, monitoring evaluasi, dan pada akhirnya menjadi dasar untuk pengambilan suatu kebijakan. Data yang berkualitas adalah data yang telah memenuhi 6 dimensi yaitu relevan, akurat, tepat waktu, mudah diakses, dapat dibandingkan, dan koheren,” jelas Kecuk.
Tajuk acara yang baru pertama kali digelar ini berlangsung di gedung 1, lantai 10 BPS dan ditayangkan secara virtual. Ratusan peserta baik yang berasal dari BPS Pusat, BPS Provinsi, serta Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik di seluruh Indonesia mengikuti acara ini.
Dengan format diskusi, berbagai pertanyaan yang disampaikan secara langsung maupun menggunakan fasilitas chat, dijawab langsung oleh para narasumber. Di akhir acara Kecuk menyampaikan pesan agar sinergi, koordinasi, dan kerjasama yang kuat terus ditingkatkan sebagai pilar penting penerapan SDI. Tidak hanya ditingkat pusat, tetapi juga di seluruh Indonesia.
#SatuDataIndonesia
