Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornis) terkait Integrasi antara Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dengan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Senin (30/1) di Hotel Santika Bekasi. Rakornis dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Nila Djuwita F. Moeloek, Deputi Bidang Statistik Sosial, M. Sairi Hasbullah, Kepala BPS Provinsi seluruh Indonesia, Perwakilan dari Bappenas, Kemendagri, Kepala Dinas Kesehatan seluruh Indonesia, Satuan kerja Badan Litbangkes serta media massa.
Tujuan Rakornis ini adalah untuk mewujudkan program One Data dibidang kesehatan. Dengan adanya Integrasi Susenas dan Sakernas ini, diharapkan tidak terjadi lagi overlapping pertanyaan. Pertanyaan yang sudah ditanyakan dalam Susenas, tidak akan ditanyakan di Riskesdas, demikian pula sebaliknya. “Dengan adanya integrasi ini diharapkan Indonesia mempunyai data kesehatan yang paling komprehensif diantara negara-negara Asia Pasifik”, Ujar Sairi.
Pelaksanaan lapangan Riskesdas tahun ini dilakukan pada April setelah pengumpulan data Susenas selesai di Maret 2018. Sampel Riskesdas sendiri merujuk pada sampel Susenas yang juga sebesar 300.000 rumah tangga. Uji coba Riskesdas telah dilaksanakan di Kabupaten Bogor (7-10 September 2017), dan Kota Serang (13-21 November 2017).