December 31, 2009 | Other Activities
Bak resital permainan musik yang mengundang decak kagum penonton, Kampanye Sensus Penduduk 2010 (SP2010) pun digelar di berbagai belahan bumi nusantara. Kali ini, giliran kampanye di Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Timur. Tak jarang, melalui acara yang terkesan sederhana, tak membutuhkan banyak pemikiran, bahkan kental dengan gelak tawa, akan bisa membuat masyarakat lebih memahami makna dan tujuan event besar sepuluh tahunan ini. BPS Tulungagung, Jawa Timur, mengadakan Jalan Sehat sembari menginformasikan tentang SP2010 pada masyarakat. Meski pelaksanaan kegiatan Jalan Sehat tidak tepat tanggal 26 September, melainkan 2 Oktober 2009, namun semangat Hari Statistik masih sangat melekat di hati para peserta. Berbekal mikrofon, loud-speaker, atribut SP seperti maskot dan logo yang terpampang pada banner depan mobil, serta kaos yang bertuliskan SP2010 di dada kiri, dengan lantang mereka berpesan pada seluruh masyarakat Tulungagung untuk selalu memberikan dukungan melalui jawaban yang benar dan jujur pada petugas pencacah lapangan.
Ketua Sekretariat SP2010 Kabupaten Tulungagung, Mukti Sumarsono, mengungkapkan bahwa acara ini ditujukan untuk mengampanyekan SP2010 yang pelaksanaannya sekitar lima bulan lagi. Kampanye akan jauh lebih efektif, bila dilakukan melalui metode yang unik, menarik, dan 'asyik'.
Kurang Sadar Data
BPS Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menggelar rapat interdep SP2010 bertemakan "Pemanfaatan Sensus Penduduk 2010 Dalam Rangka Menata Sistem Administrasi Kependudukan Menuju Sistem Kependudukan Tunggal", 27 Oktober 2009 lalu. Acara yang dilaksanakan di Restoran Litani-Kefamenanu ini dibuka oleh Bupati TTU, Gabriel Manek, melalui Asisten II Setkab TTU, Hendrikus Susu, dan dihadiri oleh beberapa pejabat, tokoh masyarakat, dan tentu saja, Lembaga Pers.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan pentingnya keterlibatan semua komponen masyarakat dalam SP2010 sehingga dapat diperoleh gambaran aktual kondisi demografi, perumahan, pendidikan dan ketenagakerjaan di TTU hingga wilayah administrasi terkecil. Dengan begitu, berbagai permasalahan seperti Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan infiltrasi penduduk negara tetangga pun dapat dihindari.
Materi rapat interdep disampaikan oleh Kepala BPS Kabupaten TTU, Adi H. Manafe. Menurut Adi, kurang tertibnya administrasi kependudukan di Kabupaten TTU disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian vital yang dialami. Melalui pelaksanaan SP2010 tanggal 1—31 Mei 2010, masalah kependudukan ini diharapkan bisa diatasi karena petugas akan secara aktif mendatangi masyarakat untuk melakukan sensus.
SP Sebagai Bahan Evaluasi
Tanggal 4 November 2009 menjadi tonggak sejarah dimulainya Kampanye SP2010 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Sejumlah tamu undangan terlihat memenuhi Ruang Ruhui Rahayu, kantor Gubernur Kaltim, diantaranya dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Bank Indonesia (BI), Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda), Poltabes, media massa, dan tentunya Kepala BPS Kabupaten/Kota se-Provinsi Kaltim.
Pada sambutannya, Gubernur Kaltim H. Awang Faroek Ishak menyampaikan tentang pentingnya mengomunikasikan Kampanye SP2010 kepada seluruh lapisan masyarakat Kaltim untuk menggalang partisipasi aktif masyarakat demi suksesnya SP2010. Bila kegiatan yang merupakan amanat PBB ini sukses, output yang dihasilkan dapat dijadikan bahan evaluasi program-program Pemerintah Provinsi Kaltim, utamanya di bidang sosial kependudukan seperti pendidikan, ketenagakerjaan maupun kemiskinan.
Kepala BPS Provinsi Kaltim, Johny Anwar, menyampaikan paparan mengenai pelaksanaan Kampanye SP2010. Materi ini ternyata cukup menarik bagi peserta rapat interdep yeng terindikasi dengan banyaknya pertanyaan dan dukungan yang muncul terkait materi yang disampaikan. (Sumber : Varia Statistik Desember 2009-Humas BPS)