Nomor Katalog | : | 8305010 |
Nomor Publikasi | : | 06320.1805 |
ISSN/ISBN | : | |
Tanggal Rilis | : | 24 Desember 2018 |
Ukuran File | : | 4.55 MB |
Abstraksi
Survei
Penggunaan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di sektor
pendidikan ini dilakukan terhadap 4.014 sekolah yang tersebar di 34 provinsi.
Berdasarkan jenjang pendidikan, SD dan sederajat sebanyak 64,55 persen, SMP dan
sederajat sebanyak 19,22 persen dan SMA dan
sederajat sebanyak 16,23 persen.Proporsi
sekolah yang menggunakan radio dalam kegiatan belajar mengajar (ED.1), untuk
semua jenjang pendidikan sebesar 19,08 persen. Berdasarkan jenjang pendidikan, pada jenjang pendidikan SMA
dan sederajat penggunaan radio lebih besar yaitu 22,36 persen, diikuti SD dan
sederajat sebesar 18,48 persen, lalu SMP dan sederajat sebesar 18,30 persen.Proporsi
sekolah yang menggunakan televisi dalam kegiatan belajar mengajar (ED.2), untuk
semua jenjang pendidikan sebesar 21,32 persen. Berdasarkan jenjang pendidikan,
pada jenjang pendidikan SMA dan sederajat penggunaan televisi lebih besar yaitu
25,59 persen, diikuti SMP dan sederajat sebesar 25,57 persen, lalu SD dan
sederajat sebesar 18,97 persen.Proporsi sekolah yang
menggunakan telepon dalam kegiatan belajar mengajar (ED.3), untuk semua jenjang
pendidikan sebesar 46,01 persen. Berdasarkan jenjang pendidikan, pada jenjang
pendidikan SMA dan sederajat penggunaan telepon lebih besar yaitu 73,56 persen,
diikuti SMP dan sederajat sebesar 54,84 persen, lalu SD dan sederajat sebesar
36,45 persen.Proporsi sekolah yang memiliki
akses internet sesuai dengan jenis koneksi internet (ED.5), semua jenjang lebih
memilih mengakses internet dengan jenis koneksi fixed broadband, lebih tepatnya
sebesar 62,41 persen. Jenis koneksi lainnya, yaitu koneksi fixed narrowband
digunakan sebanyak 9,90 persen. Sementara itu, yang menggunakan koneksi mobile
broadband sebesar 34,85 persen dan yang
menggunakan VSAT (satelit) sebesar 4,01 persen.Proporsi siswa yang mengakses
internet di sekolah (ED.6), untuk semua jenjang pendidikan sebesar 33,67
persen.
Proporsi guru yang
mempunyai kualifikasi di bidang TIK (ED.8), untuk semua jenjang pendidikan
sebesar 10,10 persen. Berdasarkan jenjang pendidikan, pada jenjang pendidikan
SMA dan sederajat lebih besar yaitu 14,43 persen, diikuti SMP dan sederajat
sebesar 11,33 persen, lalu SD dan sederajat sebesar 6,90 persen.