Nilai Tukar Petani (NTP) November 2021 sebesar 107,18 atau naik 0,49 persen - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

Nilai Tukar Petani (NTP) November 2021 sebesar 107,18 atau naik 0,49 persen

Tanggal Rilis : 1 Desember 2021
Ukuran File : 2.99 MB

Abstraksi

  • Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
  • NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
  • NTP nasional November 2021 sebesar 107,18 atau naik 0,49 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,84 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,35 persen.
  • Secara nasional, NTP Januari–November 2021 sebesar 104,30 dengan nilai It sebesar 112,46 sedangkan Ib sebesar 107,83.
  • Pada November 2021, NTP Provinsi Jambi mengalami kenaikan tertinggi (2,72 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Papua Barat mengalami penurunan terbesar (0,81 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.
  • Pada November 2021 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,39 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada hampir seluruh kelompok pengeluaran.
  • Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional November 2021 sebesar 107,03 atau naik 0,51 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani naik 0,91 persen dan Harga Beras Premium di Penggilingan naik 0,95 persen.
  • Dari 1.522 transaksi penjualan gabah di 27 provinsi selama November 2021, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 63,47 persen; gabah kering giling (GKG) 23,65 persen; dan gabah luar kualitas 12,88 persen.
  • Selama November 2021, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp4.650,00 per kg atau naik 0,91 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.753,00 per kg atau naik 0,59 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya. Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.060,00 per kg atau naik 0,89 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.172,00 per kg atau naik 0,94 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp4.406,00 per kg atau naik 2,23 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.491,00 per kg atau naik 1,51 persen.
  • Dibandingkan November 2020, rata-rata harga gabah pada November 2021 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing turun sebesar 1,52 persen; 4,73 persen; dan 1,07 persen. Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada November 2021 dibandingkan dengan November 2020 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing turun sebesar 1,30 persen; 4,92 persen; dan 1,62 persen.
  • Selama November 2021, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan terhadap 1.175 observasi beras di penggilingan pada 888 perusahaan penggilingan di 31 provinsi.
  • Pada November 2021, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.539,00 per kg, naik sebesar 0,95 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.072,00 per kg atau naik sebesar 0,68 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp8.711,00 per kg atau naik sebesar 0,93 persen.
  • Dibandingkan dengan November 2020, rata-rata harga beras di penggilingan pada November 2021 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing turun sebesar 1,80 persen; 3,34 persen; dan 4,22 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik