Nilai Tukar Petani (NTP) Maret 2020 sebesar 102,09 atau turun 1,22 persen - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

Nilai Tukar Petani (NTP) Maret 2020 sebesar 102,09 atau turun 1,22 persen

Tanggal Rilis : 1 April 2020
Ukuran File : 1.93 MB

Abstraksi

  • Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
  • NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
  • NTP nasional Maret 2020 sebesar 102,09 atau turun 1,22 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 1,08 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,14 persen.
  • Pada Maret 2020, NTP Provinsi Maluku Utara mengalami kenaikan tertinggi (0,76 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Riau mengalami penurunan terbesar (3,51 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.
  • PadaMaret2020terjadiperubahanIndeksKonsumsiRumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,19 persen disebabkan oleh naiknya indeks di sebelas kelompok penyusun IKRT, terutama Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya.
  • Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Maret 2020 sebesar 102,90 atau turun 1,18 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
  • Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani turun 4,64 persen dan Harga Beras Premium di Penggilingan naik 0,02 persen
  • Dari 1.539 transaksi penjualan gabah di 28 provinsi selama Maret 2020, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 65,17 persen, gabah kering giling (GKG) 20,66 persen, dan gabah luar kualitas 14,17 persen.
  • Selama Maret 2020, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp4.936,00 per kg atau turun 4,64 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.030,00 per kg atau turun 4,65 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya. Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.766,00 per kg atau turun 1,04 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.888,00 per kg atau turun 0,95 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp4.588,00 per kg atau turun 3,90 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.673,00 per kg atau turun 4,31 persen.
  • Dibandingkan Maret 2019, rata-rata harga gabah pada Maret 2020 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 7,22 persen, 4,27 persen dan 6,78 persen. Di tingkat penggilingan, rata-rata harga pada Maret 2020 dibandingkan dengan Maret 2019 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 6,88 persen, 4,13 persen dan 6,36 persen.
  • Pada Maret 2020, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp10.082,00 per kg, naik sebesar 0,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.827,00 per kg atau turun sebesar 0,18 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp9.461,00 per kg atau turun sebesar 0,64 persen.
  • SelamaMaret2020,surveihargaprodusenberasdipenggilingan dilakukan terhadap 1.033 observasi beras di penggilingan pada 899 perusahaan penggilingan di 31 provinsi.
  • Dibandingkan dengan Maret 2019, rata-rata harga beras di penggilingan pada Maret 2020 untuk kualitas premium, kualitas medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 2,73 persen, 2,84 persen dan 2,05 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik