NTP Nasional Februari 2019 Sebesar 102,94 Atau Turun 0,37 Persen Dibanding NTP Bulan Sebelumnya - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

NTP Nasional Februari 2019 Sebesar 102,94 Atau Turun 0,37 Persen Dibanding NTP Bulan Sebelumnya

Tanggal Rilis : 1 Maret 2019
Ukuran File : 2.37 MB

Abstraksi

  • Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
  • NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
  • NTP nasional Februari 2019 sebesar 102,94 atau turun 0,37 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 0,53 persen, lebih besar dibandingkan dengan penurunan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,16 persen.
  • Pada Februari 2019, NTP Provinsi Riau mengalami kenaikan tertinggi (1,58 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami penurunan terbesar (1,47 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.
  • Pada Februari 2019 terjadi deflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,29 persen, disebabkan oleh penurunan indeks di kelompok pengeluaran bahan makanan.
  • Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Februari 2019 sebesar 111,18 atau turun 0,73 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
  • Dari 1.323 transaksi penjualan gabah di 28 provinsi selama Februari 2019, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 72,11 persen, gabah kering giling (GKG) 11,19 persen, dan gabah kualitas rendah 16,70 persen.
  • Selama Februari 2019, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp5.114,00 per kg atau turun 4,46 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.222,00 per kg atau turun 4,24 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Januari 2019. Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.828,00 per kg atau naik 0,83 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.952,00 per kg atau naik 0,84 persen. Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp4.616,00 per kg atau turun 1,63 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.721,00 per kg atau turun 1,64 persen.
  • Dibandingkan Februari 2018, rata-rata harga pada Februari 2019 di tingkat petani untuk semua kualitas yaitu GKP, GKG, dan gabah kualitas rendah mengalami penurunan masing-masing 1,79 persen, 2,23 persen, dan 2,94 persen. Demikian juga di tingkat penggilingan, rata-rata harga pada Februari 2019 untuk semua kualitas yaitu GKP, GKG, dan gabah kualitas rendah juga mengalami penurunan masing-masing 1,56 persen, 2,33 persen, dan 2,52 persen.
  • Pada Februari 2019, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp10.008,00 per kg, turun sebesar 1,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.800,00 per kg, turun sebesar 1,04 persen. Sementara rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp9.475,00 per kg, turun sebesar 0,65 persen.
  • Dibandingkan dengan Februari 2018, rata-rata harga beras di penggilingan pada Februari 2019 untuk semua kualitas yaitu premium, medium, dan rendah mengalami penurunan masing-masing 3,60 persen, 4,06 persen, dan 5,14 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik