Pertumbuhan Produksi IBS Naik 4,02 Persen dan IMK Naik 5,79 Persen pada Triwulan Iv-2015 dari Triwulan Iv-2014 - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

Pertumbuhan Produksi IBS Naik 4,02 Persen dan IMK Naik 5,79 Persen pada Triwulan Iv-2015 dari Triwulan Iv-2014

Tanggal Rilis : 1 Februari 2016
Ukuran File : 0.19 MB

Abstraksi

INDUSTRI BESAR DAN SEDANG (IBS)
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang 2015 (y-on-y) tahunan naik 4,57 persen dibanding tahun 2014. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional, naik 12,53 persen, Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya, naik 9,47 persen, Industri Barang Galian Bukan Logam dan Makanan, masing-masing naik 7,37  persen.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV tahun 2015 naik sebesar 4,02 persen (y-on-y) terhadap triwulan IV tahun 2014. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional naik 15,27 persen, Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik naik 11,36 persen dan industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik naik 8,15 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah Industri Pakaian Jadi turun 14,63 persen, Industri Peralatan Listrik turun 10,93 persen, dan Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia turun  8,93  persen.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV tahun 2015 naik sebesar 1,69 persen (q-to-q) terhadap triwulan III tahun 2015. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan pertumbuhan yang terbesar adalah Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki naik 7,66  persen, Industri Barang Galian Bukan Logam naik 5,81 persen, dan Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya naik 5,62 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia turun 7,21 persen, Industri Peralatan Listrik turun 4,89 persen, dan Industri Pakaian Jadi turun 4,61 persen.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV tahun 2015 (y-on-y) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Riau naik 14,60 persen, Provinsi DKI Jakarta naik 12,77 persen, dan Provinsi Sumatera Utara naik 11,72 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Papua Barat turun 3,81 persen, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat turun 1,08 persen.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan IV tahun 2015 (q-to-q) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Jawa Tengah naik 8,21 persen,  Provinsi Riau naik 4,92 persen, dan Provinsi Papua naik 4,61 persen. Provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi  Aceh turun 6,23 persen, Papua Barat turun 4,15 persen dan  Nusa Tenggara Barat turun 3,27 persen.

INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK)
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil tahun 2015 naik sebesar 5,71 persen terhadap tahun 2014. Selama tiga tahun terakhir terjadi kenaikan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil. Pada tahun 2014 pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil naik sebesar 4,91 persen terhadap tahun 2013, dan tahun 2013 naik sebesar 7,51 persen terhadap tahun 2012.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2015 naik sebesar 5,79 persen (y-on-y) terhadap triwulan IV-2014. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia (18,87 persen), Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman (13,19 persen), serta Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl (yang tidak termasuk dalam lainnya) 12,57 persen. Jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik turun 5,57 persen, Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan turun 5,05 persen, dan Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya turun 4,85 persen.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2015 naik sebesar 1,35 persen (q-to-q) terhadap triwulan III-2015. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan pertumbuhan yang terbesar adalah Industri Komputer, Barang Elektronika dan Optik naik 5,97 persen, Industri Alat Angkutan Lainnya naik 5,71 persen, dan Industri Logam Dasar naik 4,99 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah Industri Pengolahan Tembakau turun 10,10 persen, Industri Pengolahan Lainnya turun 2,30 persen, dan Industri Furnitur turun 2,21 persen.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2015 (y-on-y) pada tingkat provinsi  yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Barat naik 21,99 persen, Kalimantan Utara naik 21,18 persen, dan Provinsi Maluku naik 19,97 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Sumatera Selatan turun 8,34 persen, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung turun 4,95 persen, dan Provinsi Riau turun 4,61 persen.
  • Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV-2015 (q-to-q) pada tingkat provinsi  yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Barat naik 13,35 persen, Provinsi Papua Barat naik 11,50 persen, dan Provinsi Maluku Utara naik 7,81 persen. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Jambi turun 4,46 persen, Provinsi Nusa Tenggara Barat  turun 2,43 persen, dan Provinsi Sumatera Barat turun 2,36 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik