Tanggal Rilis | : | 1 Oktober 2015 |
Ukuran File | : | 2.19 MB |
Abstraksi
Pada September 2015 terjadi deflasi sebesar 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,67. Dari 82 kota IHK, tercatat 36 kota mengalami deflasi dan 46 kota mengalami Inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,85 persen dengan IHK 120,15 dan terendah terjadi di Bandung 0,01 persen dengan IHK 120,61. Sementara inflasi tertinggi terjadi di Merauke 1,33 persen dengan IHK 123,20 dan terendah terjadi di Jakarta 0,01 persen dengan IHK 122,38.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,07 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,40 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,39 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,20 persen; kelompok sandang 0,83 persen; kelompok kesehatan 0,44 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,89 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–September) 2015 sebesar 2,24 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2015 terhadap September 2014) sebesar 6,83 persen.
Komponen inti pada September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,44 persen; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–September) 2015 sebesar 3,32 persen; dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (September 2015 terhadap September 2014) sebesar 5,07 persen.