Tanggal Rilis | : | 1 April 2015 |
Ukuran File | : | 2.15 MB |
Abstraksi
Pada Maret terjadi inflasi sebesar 0,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,48. Dari 82 kota IHK, tercatat 54 kota mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari 0,84 persen dengan IHK 113,44 dan terendah terjadi di Padang dan Cilacap masing-masing 0,01 persen dengan IHK masing-masing 120,99 dan 120,74. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,97 persen dengan IHK 123,59 dan terendah terjadi di Medan, Padangsidimpuan, dan Tarakan masing-masing 0,01 persen dengan IHK masing-masing 118,63; 116,24; dan 126,43.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,61 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,29 persen; kelompok kesehatan 0,64 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,10 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,77 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang lainnya mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok bahan makanan 0,73 persen dan kelompok sandang 0,08 persen.
Tingkat deflasi tahun kalender (Januari–Maret) 2015 sebesar 0,44 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2015 terhadap Maret 2014) sebesar 6,38 persen.
Komponen inti pada Maret 2015 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen; tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Maret) 2015 sebesar 1,25 persen; dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Maret 2015 terhadap Maret 2014) sebesar 5,04 persen.