Tanggal Rilis | : | 1 Juli 2011 |
Ukuran File | : | 1.84 MB |
Abstraksi
Nilai ekspor Indonesia Mei 2011 mencapai US$18,33 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 10,76 persen dibanding ekspor April 2011. Sementara bila dibanding Mei 2010 ekspor mengalami peningkatan sebesar 45,29 persen.
Ekspor nonmigas Mei 2011 mencapai US$14,22 miliar, naik 10,03 persen dibanding April 2011, sedangkan dibanding ekspor Mei 2010 meningkat 38,76 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2011 mencapai US$80,28 miliar atau meningkat 33,37 persen dibanding periode yang sama tahun 2010, sementara ekspor nonmigas mencapai US$64,25 miliar atau meningkat 31,31 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar Mei 2011 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$665,8 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada karet dan barang dari karet sebesar US$87,2 juta.
Ekspor nonmigas ke Cina Mei 2011 mencapai angka terbesar yaitu US$1,81 miliar, disusul Jepang US$1,53 miliar dan Amerika Serikat US$1,32 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 32,75 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$2,02 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Mei 2011 naik sebesar 36,28 persen dibanding periode yang sama tahun 2010, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 21,27 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 16,19 persen.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari-Maret 2011 berasal dari Kalimantan Timur dengan nilai US$7,32 miliar (16,13 persen), diikuti Jawa Barat sebesar US$6,37 miliar (14,04 persen) dan Jawa Timur sebesar U$4,45 miliar (9,81 persen).
Nilai impor Indonesia Mei 2011 sebesar US$14,83 miliar atau turun 0,42 persen dibanding impor April 2011 yang besarnya US$14,89 miliar, sedangkan jika dibanding impor Mei 2010 (US$9,98 miliar) naik 48,54 persen. Sementara itu, selama Januari-Mei 2011 nilai impor mencapai US$68,51 miliar atau meningkat 33,86 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya (US$51,18 miliar).
Impor nonmigas Mei 2011 sebesar US$11,19 miliar atau naik US$0,26 miliar (2,34 persen) dibanding impor nonmigas April 2011 (US$10,93 miliar), sedangkan impor nonmigas selama Januari-Mei 2011 mencapai US$52,53 miliar atau naik 29,88 persen dibanding impor nonmigas periode yang sama tahun 2010 (US$40,44 miliar).
Impor migas Mei 2011 sebesar US$3,63 miliar atau turun US$0,32 miliar (8,08 persen) dibanding impor migas April 2011 (US$3,95 miliar), sedangkan impor migas selama Januari-Mei 2011 mencapai US$15,98 miliar atau naik 48,89 persen dibanding impor migas periode yang sama tahun sebelumnya (US$10,73 miliar).
Nilai impor nonmigas terbesar Mei 2011 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$1,91 miliar. Nilai ini turun 0,79 persen (US$15,3 juta) dibanding impor golongan barang yang sama April 2011 (US$1,93 miliar). Sementara itu, impor golongan barang tersebut selama Januari-Mei 2011 mencapai US$9,10 miliar atau meningkat 21,76 persen (US$1,63 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama tahun sebelumnya (US$7,47 miliar).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Mei 2011 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$9,74 miliar dengan pangsa 18,55 persen, diikuti Jepang US$7,08 miliar (13,48 persen) dan Thailand US$4,28 miliar (8,15 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai 23,19 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 8,92 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang selama Januari-Mei 2011 dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing meningkat, yaitu impor barang konsumsi sebesar 39,21 persen, bahan baku/penolong sebesar 37,71 persen, dan barang modal sebesar 17,28 persen.