Tanggal Rilis | : | 1 April 2011 |
Ukuran File | : | 2.27 MB |
Abstraksi
Nilai ekspor Indonesia Februari 2011 mencapai US$14,40 miliar atau mengalami penurunan sebesar 1,42 persen dibanding ekspor Januari2011. Sementara bila dibanding Februari 2010 ekspor mengalami peningkatan sebesar 28,94 persen.
Ekspor nonmigas Februari 2011 mencapai US$11,84 miliar, turun1,25 persen dibanding Januari2011, sedangkan dibanding ekspor Februari 2010 meningkat 31,69 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Februari 2011 mencapai US$29,00 miliar atau meningkat 27,42 persen dibanding periode yang sama tahun 2010, sementara ekspor nonmigas mencapai US$23,83 miliar atau meningkat 30,64 persen.
Penurunan ekspor nonmigas terbesar Februari 2011 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$439,3 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$111,2 juta.
Ekspor nonmigas ke Jepang Februari 2011 mencapai angka terbesar yaitu US$1,66 miliar, disusulAmerika Serikat US$1,25 miliar dan Cina US$1,18 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,57 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,49 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Februari2011 naik sebesar 36,11 persen dibanding periode yang sama tahun 2010, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 20,13 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 14,77 persen.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari-Desember 2010 berasal dari Kalimantan Timur dengan nilai US$25,27 miliar (16,02 persen), diikuti Jawa Barat sebesar US$24,69 miliar (15,65 persen) dan Riau sebesar U$16,56 miliar (10,50 persen).
Nilai impor Indonesia Februari 2011 sebesar US$12,00 miliar atau turun 4,47 persen dibanding impor Januari 2011 yang besarnya US$12,56 miliar, sedangkan jika dibanding impor Februari 2010 (US$9,50 miliar) naik 26,31 persen. Sementara itu, selama Januari-Februari 2011 nilai impor mencapai US$24,56 miliar atau meningkat 29,32 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya (US$18,99 miliar).
Impor nonmigas Februari 2011 sebesar US$9,44 miliar atau turun US$0,15 miliar (1,56 persen) dibanding impor nonmigas Januari 2011 (US$9,59 miliar), sedangkan impor nonmigas selama Januari-Februari 2011 mencapai US$19,02 miliar atau naik 26,77 persen dibanding impor nonmigas periode yang sama tahun 2010 (US$15,01 miliar).
Impor migas Februari 2011 sebesar US$2,56 miliar atau turun US$0,41 miliar (13,85 persen) dibanding impor migas Januari 2011 (US$2,97 miliar), sedangkan impor migas selama Januari-Februari 2011 mencapai US$5,53 miliar atau naik 38,91 persen dibanding impor migas periode yang sama tahun sebelumnya (US$3,98 miliar).
Nilai impor nonmigas terbesar Februari 2011 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$1,61 miliar. Nilai ini turun 6,52 persen (US$0,11 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama Januari 2011 (US$1,72 miliar). Sementara itu, impor golongan barang tersebut selama Januari-Februari 2011 mencapai US$3,34 miliar atau meningkat 18,87 persen (US$0,53 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama tahun sebelumnya (US$2,81 miliar).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Februari 2011 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$3,32 miliar dengan pangsa 17,47 persen, diikuti Jepang US$2,78 miliar (14,61 persen) dan Singapura US$1,68 miliar (8,81 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai 23,21 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 8,65 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang selama Januari-Februari 2011 dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing meningkat, yaitu impor barang konsumsi sebesar 47,81 persen, bahan baku/penolong sebesar 31,50 persen, dan barang modal sebesar 14,74 persen.