Tanggal Rilis | : | 3 Januari 2011 |
Ukuran File | : | 0.15 MB |
Abstraksi
Nilai ekspor Indonesia November 2010 mencapai US$15,34 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 6,52 persen dibanding ekspor Oktober 2010. Sementara bila dibanding November 2009 ekspor mengalami peningkatan sebesar 42,34 persen.
Ekspor nonmigas November 2010 mencapai US$12,59 miliar, naik 8,90 persen dibanding Oktober 2010, sedangkan dibanding ekspor November 2009 meningkat 49,16 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-November 2010 mencapai US$140,65 miliar atau meningkat 36,34 persen dibanding periode yang sama tahun 2009, sementara ekspor nonmigas mencapai US$115,94 miliar atau meningkat 33,81 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar November 2010 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$889,2 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada mesin/peralatan listrik sebesar US$69,7 juta.
Ekspor nonmigas ke Cina November 2010 mencapai angka terbesar yaitu US$1,76 miliar, disusul Jepang US$1,62 miliar dan Amerika Serikat US$1,12 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 35,78 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,54 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-November 2010 naik sebesar 34,43 persen dibanding periode yang sama tahun 2009, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 15,55 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 35,57 persen.
Nilai impor Indonesia November 2010 sebesar US$13,07 miliar atau naik 7,85 persen dibanding impor Oktober 2010 yang besarnya US$12,12 miliar, sedangkan jika dibanding impor November 2009 (US$8,81 miliar) naik 48,29 persen. Sementara itu, selama Januari-November 2010 nilai impor mencapai US$122,58 miliar atau meningkat 41,66 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya (US$86,53 miliar).
Impor nonmigas November 2010 sebesar US$10,12 miliar atau naik US$0,39 miliar (3,99 persen) dibanding impor nonmigas Oktober 2010 (US$9,74 miliar), sedangkan impor nonmigas selama Januari-November 2010 mencapai US$97,81 miliar atau naik 40,44 persen dibanding impor nonmigas periode yang sama tahun 2009 (US$69,64 miliar).
Impor migas November 2010 sebesar US$2,95 miliar atau naik US$0,56 miliar (23,60 persen) dibanding impor migas Oktober 2010 (US$2,38 miliar), sedangkan impor migas selama Januari-November 2010 mencapai US$24,77 miliar atau naik 46,69 persen dibanding impor migas periode yang sama tahun sebelumnya (US$16,89 miliar).
Nilai impor nonmigas terbesar November 2010 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$1,88 miliar. Nilai ini turun 1,97 persen dibanding impor golongan barang yang sama Oktober 2010 (US$1,92 miliar). Sementara itu, impor golongan barang tersebut selama Januari-November 2010 mencapai US$18,20 miliar atau meningkat 37,78 persen (US$4,99 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama Januari-November 2009 (US$13,21 miliar).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-November 2010 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$17,70 miliar dengan pangsa 18,09 persen, diikuti Jepang US$15,36 miliar (15,70 persen) dan Singapura US$9,17 miliar (9,37 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,09 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 9,08 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang selama Januari-November 2010 dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing meningkat, yaitu impor barang konsumsi sebesar 47,11 persen, bahan baku/penolong sebesar 43,00 persen, dan barang modal sebesar 35,20 persen.