Tanggal Rilis | : | 1 Desember 2010 |
Ukuran File | : | 0.13 MB |
Abstraksi
Nilai ekspor Indonesia Oktober 2010 mencapai US$14,22 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 16,72 persen dibanding ekspor September 2010. Sementara bila dibanding Oktober 2009 ekspor mengalami peningkatan sebesar 16,14 persen.
Ekspor nonmigas Oktober 2010 mencapai US$11,61 miliar, naik 14,92 persen dibanding September 2010, sedangkan dibanding ekspor Oktober 2009 meningkat 14,55 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2010 mencapai US$125,13 miliar atau meningkat 35,45 persen dibanding periode yang sama tahun 2009, sementara ekspor nonmigas mencapai US$103,40 miliar atau meningkat 32,21 persen.
Peningkatan ekspor nonmigas terbesar Oktober 2010 terjadi pada lemak & minyak hewan/nabati sebesar US$539,3 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$470,2 juta.
Ekspor nonmigas ke Jepang Oktober 2010 mencapai angka terbesar yaitu US$1,34 miliar, disusul Cina US$1,30 miliar dan Amerika Serikat US$1,22 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,48 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,40 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-Oktober 2010 naik sebesar 32,90 persen dibanding periode yang sama tahun 2009, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 16,58 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 33,15 persen.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari-Agustus 2010 berasal dari Kalimantan Timur dengan nilai US$16,26 miliar (16,47 persen), diikuti Jawa Barat sebesar US$15,98 miliar (16,18 persen) dan Jawa Timur sebesar U$9,13 miliar (9,25 persen).
Nilai impor Indonesia Oktober 2010 sebesar US$12,15 miliar atau naik 25,81 persen dibanding impor September 2010 yang besarnya US$9,65 miliar, sedangkan jika dibanding impor Oktober 2009 (US$9,43 miliar) naik 28,80 persen. Sementara itu, selama Januari-Oktober 2010 nilai impor mencapai US$109,54 miliar atau meningkat 40,95 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya (US$77,71 miliar).
Impor nonmigas Oktober 2010 sebesar US$9,76 miliar atau naik US$2,11 miliar (27,54 persen) dibanding impor nonmigas September 2010, sedangkan impor nonmigas selama Januari-Oktober 2010 mencapai US$87,71 miliar atau naik 39,98 persen dibanding impor nonmigas periode yang sama tahun 2009 (US$62,66 miliar).
Impor migas Oktober 2010 sebesar US$2,38 miliar atau naik US$0,38 miliar (19,21 persen) dibanding impor migas September 2010, sedangkan impor migas selama Januari-Oktober 2010 mencapai US$21,82 miliar atau naik 44,96 persen dibanding impor migas periode yang sama tahun sebelumnya.
Nilai impor nonmigas terbesar Oktober 2010 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$1,92 miliar. Nilai ini naik 31,10 persen dibanding impor golongan barang yang sama September 2010 (US$1,46 miliar). Sementara itu, impor golongan barang tersebut selama Januari-Oktober 2010 mencapai US$16,32 miliar atau meningkat 36,62 persen (US$4,37 miliar) dibanding impor golongan barang yang sama Januari-Oktober 2009 (US$11,95 miliar).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Oktober 2010 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$15,91 miliar dengan pangsa 18,14 persen, diikuti Jepang US$13,82 miliar (15,76 persen) dan Singapura US$8,27 miliar (9,43 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,20 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 9,02 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang selama Januari-Oktober 2010 dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing meningkat, yaitu impor barang konsumsi sebesar 46,68 persen, bahan baku/penolong sebesar 42,30 persen, dan barang modal sebesar 34,39 persen.