Tanggal Rilis | : | 1 Agustus 2007 |
Ukuran File | : | 0.1 MB |
Abstraksi
Nilai ekspor Indonesia Juni 2007 mencapai US$ 9,42 miliar atau mengalami penurunan sebesar 2,98 persen dibanding ekspor Mei 2007. Sementara itu bila dibanding Juni 2006 mengalami peningkatan sebesar 11,40 persen.
Ekspor nonmigas Juni 2007 mencapai US$ 7,61 miliar, turun 3,96 persen dibanding Mei 2007, sedangkan dibanding ekspor Juni 2006 meningkat 14,11 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Juni 2007 mencapai US$ 53,62 miliar atau meningkat 14,29 persen dibanding periode yang sama tahun 2006, sementara ekspor nonmigas mencapai US$ 43,93 miliar atau meningkat 20,35 persen.
Penurunan ekspor nonmigas terbesar Juni 2007 terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$ 132,3 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak & minyak hewan/nabati sebesar US$ 128,8 juta.
Ekspor nonmigas ke Jepang Juni 2007 mencapai angka terbesar yaitu US$ 1,35 milyar, disusul Amerika Serikat US$ 922,2 juta dan Singapura US$ 637,8 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 38,26 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa ( 25 negara ) sebesar US$ 1,05 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil pertanian periode Januari-Juni 2007 meningkat 3,45 persen dibanding periode yang sama tahun 2006, sementara ekspor hasil industri serta hasil tambang dan lainnya naik masing-masing sebesar 18,94 persen dan 35,38 persen.
Nilai impor Indonesia Juni 2007 mencapai US$ 5,93 miliar atau turun 8,57 persen dibanding Mei 2007 sebesar US$ 6,49 miliar, sedangkan selama semester I 2007 nilai impor mencapai US$ 33,66 miliar atau meningkat 16,34 persen dibanding periode yang sama tahun 2006 sebesar US$ 28,93 miliar.
Impor Nonmigas Juni 2007 mencapai US$ 4,31 miliar atau turun 6,33 persen dibanding impor Mei 2007, sedangkan selama semester I 2007 mencapai US$ 24,32 miliar atau meningkat sebesar 22,27 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor Migas Juni 2007 mencapai US$ 1,62 miliar atau turun 14,00 persen dibanding impor Mei 2007, sedangkan selama semester I 2007 mencapai US$ 9,33 miliar atau meningkat 3,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selama semester I 2007 impor nonmigas terbesar terjadi pada mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$ 4,17 miliar atau 17,15 persen dari total impor nonmigas. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar ditempati oleh Cina dengan nilai US$ 3,62 miliar dengan pangsa 14,89 persen, diikuti Jepang US$ 2,95 miliar (12,11 persen) dan Amerika Serikat US$ 2,21 miliar (9,07 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,11 persen dan Uni Eropa sebesar 14,04 persen.
Menurut golongan penggunaan barang, impor barang konsumsi dan bahan baku/penolong selama semester I 2007 meningkat masing-masing sebesar 44,57 persen dan 15,07 persen dibanding periode yang sama tahun 2006. Sedangkan impor barang modal meningkat sebesar 8,34 persen.