Bulan Maret 2007 NTP Turun 0,84 % - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

Bulan Maret 2007 NTP Turun 0,84 %

Tanggal Rilis : 4 Juni 2007
Ukuran File : 0.1 MB

Abstraksi

Dari 23 Provinsi yang dilaporkan pada Maret 2007, 10 Provinsi mengalami kenaikan, 1 Provinsi dapat dikatakan stabil dan 12 Provinsi mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Bali, yaitu sebesar 6,16 persen karena harga produsen buah salak naik 4,73 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu sebesar 4,86 persen, karena harga produsen ketela pohon tidak pahit turun 1,27 persen.

Pada Maret 2007, terjadi deflasi di daerah perdesaan Indonesia sebesar 0,13 persen. Deflasi perdesaan disebabkan karena penurunan indeks harga sub kelompok makanan sebesar 0,50 persen, walaupun terjadi kenaikan indeks harga pada sub kelompok perumahan sebesar 0,39 persen, pakaian 0,29 persen, dan sub kelompok aneka barang dan jasa naik 0,18 persen.

Berdasarkan observasi sebanyak 970 transaksi gabah di 19 provinsi, rata-rata harga gabah di tingkat petani pada Mei 2007 dibandingkan keadaan April 2007 adalah sebagai berikut: untuk kualitas Gabah Kering Giling (GKG) turun sebesar 14,83 persen; sebaliknya Gabah Kering Panen (GKP) naik 2,17 persen; dan gabah kualitas rendah naik sebesar 5,94 persen.

Rata-rata harga gabah di tingkat penggilingan untuk kualitas GKG mencapai Rp2.385,- per kg, berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Namun, rata-rata harga gabah untuk kualitas GKP mencapai Rp2.242,- per kg di tingkat penggilingan dan Rp2.190,- per kg di tingkat petani, keduanya berada di atas HPP.

Persentase observasi harga gabah di tingkat penggilingan yang berada di bawah HPP turun, yaitu dari 41,67 persen pada April 2007 menjadi 28,02 persen pada Mei 2007. Persentase observasi gabah berkualitas rendah turun dari 31,92 persen pada April 2007 menjadi 22,37 persen pada Mei 2007.

Harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp1.400,- per kg dijumpai di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dengan kualitas Rendah. Harga tertinggi sebesar Rp3.600,- per kg dijumpai di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah dengan kualitas GKP.

Upah nominal harian buruh tani pada Maret 2007 naik sebesar 0,72 persen dibanding upah Februari 2007, yaitu dari Rp 14.826,- menjadi Rp 14.932,- per hari. Secara riil juga mengalami peningkatan sebesar 1,07 persen*). Dibanding upah Maret 2006 (year on year) upah nominal naik 10,53 persen.

Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Mei 2007 naik 0,16 persen dibanding upah April 2007, yaitu dari Rp 35.551,- menjadi Rp 35.608,- per hari. Secara riil juga naik sebesar 0,06 persen*). Dibanding upah Mei 2006 (year on year), upah nominal naik 4,51 persen Upah nominal bulanan buruh industri pada triwulan IV 2006 naik sebesar 1,81 persen dibanding upah triwulan III 2006 yaitu dari Rp 943.857,- menjadi Rp 960.982,- per bulan, secara riil turun 0,60 persen*). Dibanding upah triwulan IV 2005 (year on year), upah nominal naik 3,25 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik