NTP Bulan Maret 2006 Naik 0,26%, Upah Buruh Industri Turun 3,42% - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

NTP Bulan Maret 2006 Naik 0,26%, Upah Buruh Industri Turun 3,42%

Tanggal Rilis : 1 Juni 2006
Ukuran File : 0.17 MB

Abstraksi

  • Pada bulan Maret 2006, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat 101,00 atau naik 0,26 persen dibanding NTP Pebruari 2006 yang mencapai 100,74. Hal ini disebabkan Indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,21 persen, sebaliknya Indeks harga yang dibayar petani turun sebesar 0,05 persen.
  • Dari 23 propinsi yang dilaporkan pada bulan Maret 2006, 12 propinsi mengalami kenaikan, 10 propinsi mengalami penurunan, dan 1 propinsi stabil. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Propinsi Sulawesi Selatan, yaitu sebesar 9,88 persen karena harga cengkeh biji kering naik 43,75 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Propinsi Riau yaitu sebesar 4,57 persen, karena harga kelapa turun 13,20 persen.
  • Pada Maret 2006, terjadi deflasi di daerah pedesaan Indonesia sebesar 0,38 persen. Deflasi pedesaan terjadi karena indeks harga sub kelompok makanan turun 1,04 persen, perumahan naik 0,14 persen, pakaian naik 0,57 persen, dan kelompok aneka barang dan jasa naik 0,65 persen.
  • Berdasarkan observasi 596 transaksi gabah di 14 propinsi pada Mei 2006, rata-rata harga gabah di tingkat petani dibandingkan bulan April 2006 untuk semua kualitas mengalami kenaikan. Rata-rata harga gabah di tingkat petani untuk kualitas Gabah Kering Giling (GKG) naik sebesar 2,59 persen; Gabah Kering Panen (GKP) naik 7,94 persen; dan kualitas rendah naik 7,65 persen. Kenaikan tersebut disebabkan panen raya mulai berakhir.
  • Rata-rata harga gabah di tingkat penggilingan baik kualitas GKG maupun GKP berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Persentase observasi harga gabah di tingkat penggilingan yang berada di bawah HPP turun dibanding bulan lalu, yaitu dari 25,00 persen pada April 2006 menjadi 11,82 persen pada Mei 2006. Persentase observasi gabah kualitas rendah turun juga, yaitu dari 24,75 persen pada April 2006 menjadi 13,42 persen pada Mei 2006.
  • Harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp 1.300,00/kg yang dijumpai di Kec. Sukaraja dan Cisaat, Kab. Sukabumi, Jawa Barat, dengan kualitas Rendah. Harga tertinggi sebesar Rp 4.190,00/kg dijumpai di Kec. Anjir Pasar, Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan, dengan kualitas GKP.
  • Upah harian buruh tani pada bulan Maret 2006 naik sebesar 0,80 persen dibanding upah bulan Pebruari 2006, yaitu dari Rp 13.371,- menjadi Rp 13.478,-, dan secara riil naik 1,25 persen*). Dibanding upah Maret 2005 (year on year) upah nominal naik 14,56 persen.
  • Upah harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada bulan Mei 2006 naik 0,36 persen dibanding upah bulan April 2006, yaitu dari Rp 33.948,- menjadi Rp 34.071,-, namun secara riil turun sebesar 0,01 persen*). Dibanding upah Mei 2005 (year on year) upah nominal naik 13,00 persen.
  • Upah bulanan buruh industri pada triwulan IV 2005 turun sebesar 3,42 persen dibanding upah triwulan III 2005 yaitu dari Rp 929.161,- menjadi Rp 897.394,-, dan secara riil turun 12,26 persen*). Dibanding triwulan IV 2004 (year on year) upah nominal naik 4,90 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik