NTP Oktober 2006 Naik 0,24 % - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

NTP Oktober 2006 Naik 0,24 %

Tanggal Rilis : 2 Januari 2007
Ukuran File : 0.13 MB

Abstraksi



Pada bulan Oktober 2006, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat 103,27 atau naik 0,24 persen dibanding NTP September 2006 yang mencapai 103,02. Hal ini disebabkan karena kenaikan Indeks harga yang diterima petani sebesar 1,04 persen, lebih besar dibandingkan dengan kenaikan Indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,80 persen.

Dari 23 propinsi yang dilaporkan pada bulan Oktober 2006, 10 propinsi mengalami kenaikan, 1 propinsi stabil dan 12 propinsi mengala mi penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Propinsi Bengkulu, yaitu sebesar 6,03 persen karena harga produsen ketimun naik 29,33 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Propinsi Kalimantan Barat yaitu sebesar 2,33 persen, karena harga karet jinton turun 9,62 persen.

Pada Oktober 2006, terjadi inflasi di daerah perdesaan Indonesia sebesar 0,99 persen. Inflasi perdesaan terjadi karena indeks harga sub kelompok makanan naik 1,21 persen, perumahan naik 0,61 persen, pakaian naik 2,18 persen, dan kelompok aneka barang dan jasa naik 0,25 persen.

Berdasarkan observasi sebanyak 637 transaksi gabah di 14 provinsi, rata-rata harga gabah di tingkat petani pada Desember 2006 dibandingkan keadaan bulan November 2006 adalah sebagai berikut: untuk kualitas Gabah Kering Giling (GKG) naik sebesar 8,63 persen; Gabah Kering Panen (GKP) naik 8,26 persen. Sebaliknya, rata-rata harga gabah kualitas rendah turun sebesar 0,07 persen.

Rata-rata harga gabah di tingkat penggilingan untuk kualitas GKG mencapai Rp2.635,- per kg dan untuk GKP mencapai Rp2.429,- per kg, keduanya berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Persentase observasi harga gabah di tingkat penggilingan yang berada di bawah HPP pada bulan Desember tidak dijumpai (0 %). Persentase observasi gabah berkualitas rendah naik sedikit, yaitu dari 6,12 persen pada Nopember 2006 menjadi 6,44 persen pada Desember 2006.

Harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp1.700,- per kg dijumpai di Kab. Sukabumi, Propinsi Jawa Barat dan Kab. Gianyar, Propinsi Bali dengan kualitas Rendah. Harga tertinggi sebesar Rp3.200,- per kg dijumpai di Kab. Subang, Propinsi Jawa Barat dengan kualitas GKP.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik