NTP Bulan Januari 2006 Naik 2,01 - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

NTP Bulan Januari 2006 Naik 2,01

Tanggal Rilis : 3 April 2006
Ukuran File : 0.15 MB

Abstraksi

  • Pada bulan Januari 2006, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat 100,72 atau naik 2,01 persen dibanding NTP Desember 2005 yang mencapai 98,73. Hal ini disebabkan kenaikan Indeks harga yang diterima petani yang sebesar 5,04 persen, lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks harga yang dibayar petani yang sebesar 2,97 persen.
  • Dari 18 propinsi yang diamati pada bulan Januari 2006, 10 propinsi mengalami penurunan, dan 8 propinsi lainnya mengalami kenaikan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Propinsi Kalimantan Selatan, yaitu sebesar 10,23 persen karena harga padi naik 22,62 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Propinsi Sulawesi Selatan yaitu sebesar 3,00 persen, karena harga cengkeh biji kering turun 5,82 persen.
  • Pada Januari 2006, terjadi inflasi di daerah pedesaan Indonesia sebesar 3,35 persen. Inflasi pedesaan terjadi karena indeks harga sub kelompok makanan naik 5,64 persen, perumahan naik 0,99 persen, pakaian naik 0,64 persen, dan kelompok aneka barang dan jasa naik 0,76 persen.
  • Berdasarkan observasi 1281 transaksi gabah di 16 propinsi pada Maret 2006, rata-rata harga gabah di tingkat petani dibandingkan bulan Pebruari 2006 untuk kualitas Gabah Kering Panen (GKP) dan kualitas rendah mengalami penurunan. Kualitas GKP turun 11,31 persen, dan gabah kualitas rendah turun 10,13 persen, sebaliknya rata-rata harga gabah di tingkat petani untuk kualitas Gabah Kering Giling (GKG) naik 6,04 persen
  • Walaupun harga gabah mengalami penurunan dibanding bulan lalu, namun secara rata-rata, harga gabah di tingkat penggilingan baik kualitas GKP maupun GKG masih berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Persentase transaksi harga gabah di tingkat penggilingan yang berada di bawah HPP naik dibanding bulan lalu, yaitu dari 5,39 persen pada Pebruari 2006 menjadi 31,73 persen pada Maret 2006. Persentase transaksi gabah berkualitas rendah naik, yaitu dari 22,75 persen pada Pebruari 2006 menjadi 28,65 persen pada Maret 2006.
  • Harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp. 1.200,00/kg yang dijumpai di Kec. Kedung Galar, Kab. Ngawi, Jatim, dengan kualitas Rendah. Harga tertinggi sebesar Rp.2.800,00/kg dijumpai di Kec. Mempawah Hilir, Kab. Pontianak, Kalbar, dengan kualitas GKP.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik