NTP Bulan Desember Turun 1,16 % - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

NTP Bulan Desember Turun 1,16 %

Tanggal Rilis : 1 Maret 2006
Ukuran File : 0.17 MB

Abstraksi

  • Pada bulan Desember 2005, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat 97,94 atau turun 1,16 persen dibanding NTP Nopember 2005 yang mencapai 99,09. Hal ini disebabkan penurunan Indeks harga yang diterima petani sebesar 0,23 persen, sedangkan Indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,94 persen.
  • Dari 22 propinsi yang diamati pada bulan Desember 2005, 18 propinsi mengalami penurunan, 1 propinsi stabil, dan 3 propinsi lainnya mengalami kenaikan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Propinsi Kalimantan Selatan, yaitu sebesar 1,24 persen karena harga pisang ambon naik 1,55 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Propinsi Sulawesi Tengah yaitu sebesar 4,19 persen, karena harga cengkeh turun 4,55 persen.
  • Pada Desember 2005, terjadi inflasi di daerah pedesaan Indonesia sebesar 0,67 persen. Inflasi pedesaan terjadi karena indeks harga sub kelompok makanan naik 0,65 persen, perumahan naik 0,86 persen, pakaian naik 0,24 persen, dan kelompok aneka barang dan jasa naik 0,57 persen.
  • Berdasarkan observasi 721 transaksi gabah di 14 propinsi pada Februari 2006, rata-rata harga gabah di tingkat petani dibandingkan bulan Januari 2006 untuk semua kualitas mengalami kenaikan. Rata-rata harga gabah di tingkat petani untuk kualitas Gabah Kering Giling (GKG) naik 0,24 persen, Gabah Kering Panen (GKP) naik 1,37 persen, dan gabah kualitas rendah naik 1,27 persen.
  • Secara rata-rata, harga gabah di tingkat penggilingan baik kualitas GKP maupun GKG berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Persentase observasi harga gabah di tingkat penggilingan yang berada di bawah HPP turun dibanding bulan lalu, yaitu dari 7,75 persen pada Januari 2006 menjadi 5,39 persen pada Februari 2006. Persentase observasi gabah berkualitas rendah naik, yaitu dari 7,81 persen pada Januari 2006 menjadi 22,75 persen pada Februari 2006.
  • Harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp.1.250,00/kg yang dijumpai di Kec. Kedung Tuban, Kab. Blora, Jateng, dengan kualitas Rendah. Harga tertinggi sebesar Rp.2.720,00/kg dijumpai di Kec. Bendosari, Kab. Sukoharjo, Jateng, dengan kualitas GKP.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik