NTP Bulan Oktober 2005 Turun 2,39 % - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

NTP Bulan Oktober 2005 Turun 2,39 %

Tanggal Rilis : 1 Februari 2006
Ukuran File : 0.16 MB

Abstraksi

  • Pada bulan Oktober 2005, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat 99,40 atau turun 2,39 persen dibanding NTP September 2005 yang mencapai 101,84. Hal ini disebabkan kenaikan Indeks harga yang diterima petani yang sebesar 3,81 persen lebih kecil dibandingkan kenaikan Indeks harga yang dibayar petani yang sebesar 6,35 persen.
  • Dari 17 propinsi yang dapat dibandingkan dengan keadaan bulan September 2005, 13 propinsi mengalami penurunan, sedangkan 4 propinsi lainnya mengalami kenaikan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Propinsi Bali, yaitu sebesar 2,55 persen karena harga salak bali naik 41,67 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Propinsi Sulawesi Tengah yaitu sebesar 9,19 persen, karena harga cengkeh turun 16,82 persen.
  • Pada Oktober 2005, terjadi inflasi di daerah pedesaan Indonesia sebesar 8,19 persen. Inflasi pedesaan terjadi karena indeks harga sub kelompok makanan naik 5,94 persen, perumahan naik 17,80 persen, pakaian naik 3,86 persen, dan kelompok aneka barang dan jasa naik 5,52 persen.
  • Berdasarkan observasi 448 transaksi gabah di 14 propinsi pada Januari 2006, rata-rata harga gabah baik di tingkat petani maupun penggilingan dibandingkan bulan Desember 2005 untuk semua kualitas mengalami kenaikan. Rata-rata harga gabah di tingkat petani untuk kualitas Gabah Kering Panen (GKP) naik 10,44 persen, dan gabah kualitas rendah naik 4,44 persen.
  • Secara rata-rata, harga gabah semua kualitas di tingkat penggilingan berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang baru, yang mulai berlaku sejak Januari 2006. Persentase observasi harga gabah di tingkat penggilingan yang berada di bawah HPP pada bulan Januari 2006 sebesar 8,23 persen. Persentase observasi gabah berkualitas rendah turun, yaitu dari 8,42 persen pada Desember 2005 menjadi 7,81 persen pada Januari 2006.
  • Harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp.1.350,00/kg yang dijumpai di Kec. Tj.Tiram, Kab. Asahan, Sumut, dan di Kec. Penengahan, Kab. Lampung Selatan, Lampung, dengan kualitas GKP. Harga tertinggi sebesar Rp.2.800,00/kg dijumpai di Kec. Soreang, Kab. Bandung, Jabar dengan kualitas GKG.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik