NTP Bulan April 2005 Tercatat 100,79 Naik 0,47 % - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

NTP Bulan April 2005 Tercatat 100,79 Naik 0,47 %

Tanggal Rilis : 1 Juli 2005
Ukuran File : 0.16 MB

Abstraksi

  • Pada bulan April 2005, Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat 100,79 atau naik 0,47 persen dibanding NTP Maret 2005 yang mencapai 100,32. Hal ini disebabkan kenaikan Indeks Harga yg Diterima Petani (IT) sebesar 0,40 persen dari 469,31 menjadi 471,18. Sedangkan pada periode yang sama, Indeks Harga yg Dibayar Petani (IB) turun sebesar 0,07 persen dari 467,80 pada bulan Maret 2005 menjadi 467,47 pada bulan April 2005.
  • Dari 22 propinsi yang diamati selama bulan April 2005, 11 propinsi mengalami kenaikan dan 11 propinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Lampung (6,28 persen), terutama karena naiknya harga ketela pohon tidak pahit produksi petani sebesar 14,52 persen. Penurunan NTP terbesar terjadi di Sulawesi Tengah (minus 4,13 persen) karena turunnya cengkeh produksi petani sebesar 11,49 persen.
  • Pada April 2005, terjadi deflasi di daerah pedesaan Indonesia sebesar 0,23 persen. Deflasi pedesaan terjadi karena harga kelompok makanan turun 0,82 persen, sedangkan kelompok perumahan naik 0,38 persen, pakaian naik 0,23 persen dan aneka barang dan jasa naik 0,46 persen.
  • Berdasarkan observasi 687 transaksi gabah di 15 propinsi pada Juni 2005, rata-rata harga gabah pada bulan Juni 2005 dibandingkan bulan Mei 2005 untuk kualitas Gabah Kering Giling (GKG) turun 7,60 persen dari Rp.1.868,64/kg menjadi Rp.1.726,56/kg; kualitas Gabah Kering Panen (GKP) naik 5,76 persen, dan gabah kualitas rendah naik 0,52 persen. Secara rata-rata harga gabah semua kualitas masih berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
  • Persentase harga gabah di tingkat penggilingan yang berada di bawah HPP turun dibanding bulan lalu, yaitu: dari 30,98 persen (Mei 2005) menjadi 19,44 persen (Juni 2005). Persentase gabah yang berkualitas rendah naik yaitu dari 9,51 persen (Mei 2005) menjadi 16,88 persen (Juni 2005).
  • Harga gabah terendah di tingkat petani adalah sebesar Rp.1.000,00/kg yang dijumpai di Kec. Lambuya, Kab. Kendari, Sultra (kualitas GKP). Sedangkan harga tertinggi sebesar Rp.2.700,00/kg dijumpai di Kec. Lembang Jaya, Kab. Solok, Sumbar (kualitas GKP).
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik