Jakarta - Pohon artifisial berdaun harapan nampak indah di selasar Hotel Harris Vertu, Harmoni (27/11). Pohon tersebut sekaligus penanda kegiatan Sosialisasi Statistik Kesehatan dengan tema "Menuju Indonesia Maju melalui Statistik Kesehatan yang Berkualitas". Seluruh peserta diharapkan menulis harapan mereka akan kualitas data statistik dan kondisi kesehatan di Indonesia dalam secarik kertas, kemudian menggantungkannya di pohon harapan.
Dihadiri perwakilan Kementerian/Lembaga, Organisasi internasional, perwakilan akademisi, organisasi dan lembaga swadaya masyarakat. Acara dibuka dengan tabuhan gendang grup Endo Taiko. Acara dikemas atraktif dengan kolaborasi simbolis seluruh tamu undangan yang mengarahkan laser menuju layar untuk menghancurkan permasalahan kesehatan.
"Untuk menciptakan SDM yang unggul, pembangunan SDM harus dimulai dari sejak bayi dalam kandungan. Oleh karena itu, aksentuasi pembangunan SDM terletak pada kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita dan kesehatan anak usia sekolah. Itulah pentingnya Statistik Kesehatan," ujar Margo Yuwono, Deputi Statistik Bidang Sosial BPS kala memberikan sambutan.
Agus Suprapto, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK, mengamini perkataan Margo. "Jika BPS maju maka negara ini akan maju lebih cepat. Kita berada dalam jaman yang serba cepat. Semuanya ditentukan oleh kualitas SDM. Datanya dari BPS. Oleh karena itu BPS harus menjadi kunci dalam masa depan indonesia," ujarnya.
Sosialisasi Statistik Kesehatan menghadirkan para pakar sebagai narasumber talkshow untuk membedah data statistik kesehatan, arah kebijakan pembangunan kesehatan, program pembangunan kesehatan, serta peran akademisi dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia. Sri Moertiningsih Adioetomo, Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia disandingkan bersama Inti Wikanestri, Kasubdit Pelayanan Kesehatan dan Kefarmasian, Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, serta Wisnu Trianggono, Kepala Tata Usaha Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan.
"Kualitas data harus terus meningkat. Sembari seluruh insan BPS harus segera mampu memanusiakan angka. Saya bisa bicara sampai di tempat ini karena data yang dihasilkan BPS," ujar Prof. Tuning, sapaan akrab ahli Demografi UI tersebut. Ia juga menyampaikan pentingnya menyandingkan kesehatan dan statistik, mengingat tiga hal dasar yang harus dilakukan dalam membangun SDM adalah pembangunan kesehatan, pendidikan, lalu diakhiri dengan pengembangan karakter.
Kesehatan merupakan aspek yang penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang unggul. Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan di bidang kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, BPS mengajak semua stakeholders untuk berkolaborasi dalam membangun statistik kesehatan yang akurat dan berkualitas.