Tingkatkan Wawasan Statistik, Media Hadiri Workshop bersama BPS - Berita - Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Pusat StatistikBadan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik

Tingkatkan Wawasan Statistik, Media Hadiri Workshop bersama BPS

Tingkatkan Wawasan Statistik, Media Hadiri Workshop bersama BPS

7 November 2019 | Kegiatan Statistik Lainnya


JAKARTA - Ibarat dua sisi mata uang, data statistik hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) selalu dapat dipandang dari dua sudut yang berbeda. Pemahaman media akan data menjadi penting karena mereka adalah corong informasi yang akan mengarahkan pandangan publik. Pada pembukaan Workshop Peningkatan Wawasan Statistik Kepada Media yang bertempat di Ballroom Hotel Le Meridien, Jakarta (07/11), Kecuk Suhariyanto selaku Kepala BPS mengungkapkan hal itu secara eksplisit : “Boleh memang menuliskan apa saja, tapi harus selalu di cek kedalaman dari setiap berita itu.”

Dalam sambutannya, Kecuk juga menambahkan, “Satu lagi yang harus saya tekankan, independensi merupakan harga mati bagi BPS”, tandasnya. Tidak berpihak, BPS selalu mengeluarkan angka yang mencerminkan potret kondisi Indonesia sebenarnya.

Dimoderatori Prita Laura, eks-news anchor Metro TV, jajaran eselon 1 BPS hadir dalam workshop untuk memberikan penjelasan kepada media. "Sebagai jurnalis, kita tentu punya tanggung jawab moral untuk menyampaikan hal yang benar kepada publik. Itu sebabnya kita butuh kegiatan seperti ini, yang dapat meningkatkan pemahaman kita akan terminologi-terminologi K/L yang tidak bisa dengan mudah dipahami masyarakat", ungkap Prita.

Materi yang diangkat pada kegiatan tersebut salah satunya adalah Memahami Data Pertumbuhan Ekonomi yang menghadirkan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, Sri Soelistyowati dan Pengamat Ekonomi, Anton Gunawan sebagai narasumber.

Dalam salah satu dialognya dengan wartawan, Sri Soelistyowati menyebutkan, “Kesalahan terminologi yang digunakan oleh media bisa memiliki dampak yang signifikan. Contohnya saat pertumbuhan konsumsi rumah tangga disebut turun, bukannya melambat. Mindset pelaku ekonomi bisa terkacaukan saat membaca kata turun tadi, kesannya daya beli masyarakat seolah-olah sudah tidak ada. Padahal, konsumsi rumah tangga ini tetap tumbuh, hanya saja pertumbuhannya lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya.”

Materi lainnya yang juga dibahas pada workshop tersebut antara lain SP2020: Menuju Satu Data Kependudukan, Memahami Data Produksi Padi dan Data Industri Manufaktur, dan Memahami Data Pariwisata.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8

Jakarta 10710 Indonesia

Telp (62-21) 3841195; 3842508; 3810291

Faks (62-21) 3857046

Mailbox : bpshq@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik