Jakarta - Kompeten, kolaboratif sistemik, inovatif, dan berorientasi pada pelayanan menjadi empat budaya prioritas yang harus dimiliki pegawai BPS. Hal tersebut dikemukakan Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto ketika membuka Culture Change Workshop, BPS Towards A World Class NSO "Dengan Perubahan Budaya Organisasi, BPS Mewujudkan ASN yang PIA" di Hotel Grand Mercure Kemayoran (18/4).
Dalam acara tersebut para agen perubahan di BPS (pusat) dan BPS provinsi, yang disebut Change Champion, diajak berdiskusi untuk memikirkan arah program perubahan yang sedang diusung BPS. Kegiatan ini merupakan kerja sama BPS dengan Australian Bureau of Statistics (ABS). Hadir sebagai narasumber adalah Mr. Andrew Mann, ABS Program Manager of Culture and Capability beserta tim.
Dalam mewujudkan keempat prioritas tersebut, Kecuk menyebutkan ada kunci utama yang harus dilakukan, diantaranya terus belajar. “Please never stop learning, adapt the technology,” ujarnya. Ia mendorong jajarannya untuk dapat memanfaatkan teknologi secara efisien dan juga banyak membaca. Selain itu, komunikasi dianggap penting untuk mengubah mereka yang resisten terhadap perubahan di dalam organisasi.
“Give clear information how they act in change,” jelasnya. Kecuk juga mengharapkan para Change Champion dapat menjadi contoh di lingkungan kerjanya. “Be a good leader,” pesannya. Orientasi pada pelayanan menjadi perhatian selanjutnya. Para pengguna data kini dapat menjumpai BPS tak hanya di kantor tetapi di media sosial yang telah aktif menginformasikan tentang data dan kegiatan BPS. “Let's continue. Make people closer to statistics,” ajaknya. (Humas BPS/Koen)