19 Juni 2015 | Kegiatan Statistik Lainnya
Memasuki ruang kerja salah satu menteri 'nyentrik' ternyata cukup membuat kita salah tingkah. Betapa tidak, baru saja membuka pintu, yang ada di hadapan langsung Si empunya ruangan, Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Dengan setelan yang untuk ukuran menteri cukup santai, Susi mengenakan baju hitam terusan dan sendal.
Dengan gaya cuek yang dapat membuat kita bergumam, “Wah, cool nih Ibu”, Susi menerima kedatangan Kepala BPS Suryamin dan beberapa pimpinan Eselon I dan II BPS. Saat itu rombongan Kepala BPS diundang Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk merilis hasil Pertumbuhan Ekonomi Sektor Kelautan dan Perikanan. Tidak hanya Susi, jajaran tertinggi KKP juga lengkap turut hadir, menandakan acara pada 18 Mei siang itu memiliki nilai prestisius yang tinggi.
Melihat ada momen Kepala BPS berbincang santai dengan menteri, Redaksi VS pun mencoba untuk mengabadikan hal tersebut. Namun baru saja mau membidik, redaksi dihentikan oleh salah satu pegawai Humas KKP. “Maaf mas, nanti dulu, Ibu lagi megang rokok,” ujarnya sopan. Benar saja, tanpa eling-eling Susi pun tidak ragu mengisap rokok, walaupun sesekali agak terbatuk.
Di balik gaya nyentriknya itu, Susi mempunyai kepedulian tinggi terhadap data. Menurutnya tanpa data pemerintah juga tidak bisa mengeluarkan kebijakan apa-apa. “Saya terus terang bingung Pak Suryamin, kalau lihat sosial media pada bilang data BPS tidak valid lah, tidak benar. Lah kalau pada tidak percaya dengan data BPS, bubarkan saja negara ini,” ujar Susi frontal. Kepala BPS pun tersenyum lebar mendapat dukungan dari koleganya itu.
Saat rilis, setelah Kepala BPS Suryamin menyebutkan angka jumlah rumah tangga yang berusaha di bidang perikanan hasil Sensus Pertanian 2013 (ST2013), Susi Pudjiastuti mengaku kaget. “Jumlah nelayan (perikanan tangkap, red) dari 1,6 juta (hasil Sensus Pertanian 2003) menjadi 864 ribu (hasil ST2013), berarti itu separuhnya. Merinding saya,” aku Susi