November 22, 2021 | BPS Activities
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (STPHP)
BPS mengadakan Meeting Evaluasi STPHP di Hotel Santika Hayam Wuruk,
Jakarta secara hybrid, (22/11). Kegiatan ini membahas upaya perbaikan
dan pengembangan data STPHP yang berkualitas, persiapan Kerangka Sampel
Area (KSA) jagung, serta evaluasi Geladi Kotor Sensus Pertanian 2023
(ST2023).
Selain dihadiri oleh Kepala BPS, Margo Yuwono serta
para Deputi BPS, kegiatan ini juga dihadiri mantan orang nomor satu di
BPS, yaitu Rusman Heriawan dan Kecuk Suhariyanto. Para peserta berasal
dari BPS pusat dan BPS daerah, Kementerian Pertanian, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Badan Riset dan
Inovasi Nasional, dan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak.
Deputi
Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, ketika membuka acara
menyampaikan terkait road map KSA jagung. Sebelumnya, BPS bersama BPPT
telah membangun KSA padi sejak tahun 2018 dan datanya telah dirilis pada
tahun 2019. "Saat ini data KSA padi sudah dipakai untuk bahan
perencanaan dan kita rilis setahun dua kali. Respon dari masyarakat
serta dari dinas bermacam-macam karena statistik itu pasti ada sesuatu
celah untuk didiskusikan. Tapi kita sebagai seorang statistisi untuk
mengabdi ke BPS yang penting adalah nilai kejujuran yang kita sajikan,”
ujarnya.
Terkait persiapan ST2023, Kepala BPS, Margo Yuwono
mengatakan tema menjadi hal yang penting. “Temanya harus menggambarkan
bagaimana yang kita kerjakan itu muaranya tidak hanya di BPS, tetapi
muaranya untuk pertanian secara keseluruhan," kata Margo dalam
sambutannya.
Senada dengan Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto
menyampaikan pentingnya tema atau tagline untuk ST2023 ”Tagline
sebaiknya yang lebih berpihak kepada costumer daripada ke produsen,”
ujar Kecuk.
Masih membahas persiapan ST2023, Rusman Heriawan
menyampaikan BPS perlu melakukan kolaborasi intensif dalam
penyelenggaraan sensus ini. “Sensus Pertanian memang tanggung jawab BPS
sesuai dengan undang-undang, tetapi sebetulnya dalam praktiknya tidak
bisa diklaim itu pekerjaan BPS sendiri, harus menjadi kerja sama dan
kolaborasi dari instansi-instansi, terutama tiga kementerian yang
mendukung ST2023, yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujarnya.
Rusman juga menyarankan BPS memperkuat network dengan asosiasi-asosiasi
yang berkenaan dengan bisnis pertanian pada tahun depan.
Acara
juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada provinsi yang telah
mengikuti Geladi Kotor ST2023, yaitu BPS Provinsi Riau (Kabupaten
Kampar), BPS Provinsi Jawa Tengah (Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Brebes,
dan Kabupaten Karanganyar), BPS Provinsi Jawa Timur (Kabupaten Malang
dan Kabupaten Probolinggo), BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat (Kabupaten
Bima), dan BPS Provinsi Sulawesi Selatan (Kabupaten Maros).
#HumasNews/Carta