May 1, 2010 | Other Activities
Gelora kampanye SP2010 ibu-ibu Dharma Wanita tidak padam sebatas Safari Kampanye SP2010 di Pulau Jawa yang dilakukan bulan Maret lalu. Ibarat bertempur, itulah ledakan meriam yang menggerakkan seluruh pasukan untuk maju ke medan perang. Seperti yang selalu diutarakan Kepala BPS, Rusman Heriawan, dalam berbagai kesempatan bahwa sekarang BPS menghadapi apa yang dinamakan census war dengan terus berupaya mengampanyekan SP2010 kepada masyarakat. Semua harus memiliki beban dan tanggung jawab yang sama untuk kelancaran dan kesuksesan SP2010.
BPS berbangga memiliki DWP BPS yang tanpa rehat mengampanyekan SP2010 di berbagai kesempatan. Tak pandang acara kecil maupun besar. Tak pandang pagi, siang, ataupun malam. Yang terlintas di benak ibu-ibu hanya kampanye melulu. Jam kerja mereka untuk kampanye, bahkan telah menyaingi jam kerja para suami dan pegawai. Mereka menghayati benar bahwa SP2010 bukan hanya pertaruhan nama BPS semata. Lebih dari itu, mereka sebagai para ibu ingin generasi saat ini dan yang akan datang tetap punya kebanggaan terhadap Indonesia. Dalam setiap langkah mereka berujar, ini demi bangsaku...negaraku...Indonesia. DWP BPS RI secara mengejutkan bergerilya ke tiga pasar modern yang ada di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, yaitu Pasar Baru, Mall Kelapa Gading, dan Pluit Village pada tanggal 22 April 2010. Kunjungan yang diikuti oleh 21 orang DWP BPS RI tersebut bukan untuk window shopping (jalan-jalan, red) ataupun belanja bulanan. Kunjungan mereka kali ini membawa misi khusus yaitu menyosialisasikan SP2010 yang pelaksanaannya tinggal beberapa hari lagi. Sehari sebelumnya juga telah melakukan kunjungan ke pasar-pasar tradisional yang cukup besar seperti Pasar Tanah Abang, Pasar Jatinegara, dan Pasar Klender di Jakarta Timur, dengan membagikan leaflet dan kantong plastik bersablon logo dan maskot SP2010.
Dengan bermodalkan leaflet dan tas belanja yang dihiasi logo SP2010 serta DWP BPS RI, target pertama yang dikunjungi adalah sentra perbelanjaan terdekat dari kantor BPS yaitu Pasar Baru. Waktu menunjukkan pukul 10.10 WIB saat tiba di Pasar Baru kemudian dimulailah pencarian mangsa oleh DWP BPS RI untuk dihadiahi leaflet dan tas belanja berlogo SP2010 dan DWP BPS RI. Teriknya matahari, luasnya medan yang harus dilalui, serta adanya penolakan dari sebagian pengunjung tidak menyurutkan semangat mereka. 'Kita dianggap sales promotion girl (SPG) kali ya makanya ada yang menolak', celoteh salah seorang ibu DWP BPS RI. Hampir satu jam berkutat di Pasar Baru, tujuan selanjutnya adalah Mall Kelapa Gading yang memang dikenal sebagai kawasan elite. Saat menginjakkan kaki di Mall Kelapa Gading ternyata Kepala BPS Kotamadya Jakarta Utara, Badar, beserta para stafnya sudah menunggu. Rombongan yang dibagi dalam lima grup berpencar untuk membagikan leaflet dan tas belanja tersebut. Kurang dari satu jam, leaflet dan tas belanja sudah ludes diminati oleh para pengunjung dan pemilik toko.
Tujuan terakhir adalah Pluit Village. Strategi yang dilakukan memang cukup efektif. Tiga pasar modern yang menjadi tujuan kampanye memang sengaja dipilih karena rata-rata pengunjungnya berasal dari etnis Tionghoa yang memang dianggap cukup sulit untuk dicacah. Tanpa mengambil rehat, para istri pejuang statistik ini dengan sigap langsung berjalan menuju wilayah yang telah ditentukan untuk mengampanyekan SP2010. Sebagian besar pengunjung dan pemilik toko di pasar modern merespon dengan baik usaha yang dilakukan para DWP BPS RI ini. Bahkan salah satu pengunjung berujar bahwa sosialisasi dengan menjelaskan secara langsung mengenai SP2010 harus terus dilakukan agar masyarakat lebih mengetahui dan tertarik ikut berperan aktif dalam pelaksanaan SP2010.
Sinergi DWP BPS, DWP Pusat, dan Penggerak PKK Kampanye SP2010 tidak akan pernah berhenti sampai pelaksanaan SP2010 selesai dirampungkan. Hal inilah yang menjadi tolak ukur bagi DWP BPS RI untuk terus mengampanyekan SP2010 di komunitas DWP dan Tim Penggerak PKK. Meski singkat, kampanye SP2010 pada pertemuan rutin Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Timur dapat dilaksanakan, bertempat di Kantor Walikota Administrasi Jakarta Timur pada 7 April 2010 lalu. Ibu Umy Rusman hadir untuk menyampaikan materi SP2010 didampingi Ibu Nurlela Dudy Sulaiman. Kesempatan serupa di Kantor Walikota Administrasi Jakarta Barat juga didapatkan. Rombongan DWP BPS RI (Ibu Umy Rusman Heriawan, Ibu Sofni Arizal Ahnaf, dan Ibu Renata Sihar L. Tobing) memulai rangkaian acara sosialisasi pada tanggal 27 April 2010. Dalam sosialisasi tersebut, Ibu Umy Rusman menyampaikan peranan para ibu patut diperhitungkan. Selain memang komunitas para ibu yang cukup besar sehingga dapat dengan mudah bertukar informasi, ibu-ibu pun mempunyai lebih banyak waktu di rumah dibandingkan dengan suami sehingga berpeluang lebih besar untuk ditemui oleh petugas SP2010.
Wanita Tangguh DWP BPS Dalam rangka memperingati Hari Kartini tahun 2010, DWP BPS RI pada hari Kamis 15 April 2010 menyelenggarakan ceramah Psikologi 'Perempuan Bekerja/Aktif Berorganisasi, Keluarga Tetap Harmonis' oleh Ibu Dra. Rieny Hassan yang diselingi dengan demo memasak oleh Ibu Sisca Soewitomo, serta peragaan piranti dari Tupper Ware. Acara yang disponsori oleh Klub Majalah Nova dan Tupper Ware sangat meriah dan menarik perhatian para ibu-ibu peserta arisan DWP yang terlihat dari bangku yang terisi penuh di Gedung 6 lantai 10, bahkan ada yang harus rela berdiri untuk dapat menyaksikan acara tersebut.
Ketua DWP BPS RI, Ny. Sofni Arizal Ahnaf mengatakan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa diperlukan ibu-ibu yang cerdas dan berpengetahuan luas untuk mendapatkan generasi penerus yang cerdas. Namun, meskipun demikian tidak dapat disangkal bahwa hambatan yang berarti bagi perempuan Indonesia dalam merealisasikan cita-cita Ibu Kartini dalam arti sesungguhnya adalah akses pendidikan yang belum merata. Selain itu, beliau juga tidak lupa menyisipkan pesan untuk memberikan kontribusi dalam pelaksanaan SP2010. Seakan mengetahui beratnya perjuangan yang harus dilalui oleh DWP BPS untuk menyosialisasikan SP2010, sang Psikolog mengungkapkan apresiasinya kepada DWP BPS sebagai wanita yang tangguh untuk menyukseskan SP2010.
Pintar Mencari Peluang Selain jago dalam membuat strategi kampanye, ibu-ibu DWP BPS RI juga pintar mencari peluang. Dalam kesempatan Minggu 25 April 2010, aliansi wanita Perempuan Menatap Ke Depan mengadakan acara Jalan Sehat Damai Perempuan Bersatu di Monas, Jakarta Pusat. aliansi wanita tersebut mengundang seluruh organisasi wanita di Jakarta dengan jumlah peserta diperkirakan 3.500 orang. DWP BPS RI langsung mengambil inisiatif untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Jalan sehat menempuh jarak sekitar 4 km dengan rute Monas-Bundaran HI-Monas. Ternyata pada hari itu ada car free day di sepanjang jalan Thamrin dan Sudirman (Monas-Bundaran HI-Senayan) mulai dari pagi hingga siang hari sehingga tidak boleh dilalui kendaraan bermotor, dan bersamaan pula dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional, dimana seluruh siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Umum se-Jakarta merayakannya di sepanjang jalan tersebut. Jalanan menjadi sangat ramai karena hampir 10.000 orang memadati jalan. Namun demikian, kegiatan ini tetap berjalan. Peserta dari BPS RI yang berjumlah 150 orang, terdiri dari DWP BPS dan karyawati BPS RI, dengan rapi berjalan beriringan menggunakan kaos dan topi SP2010 sambil membentangkan spanduk SP2010. Selain jalan santai, BPS juga menyumbang organ tunggal dan menghiasi tempat kegiatan dengan umbul-umbul SP2010 berukuran 6 meter sebanyak 30 buah. Dengan hanya ikut berpartisipasi di acara jalan sehat ini, ternyata cukup efektif mengampanyekan SP2010 terutama karena banyak kegiatan lainnya yang dipusatkan di tempat yang sama. Dengan banyaknya masyarakat yang hadir, SP2010 semakin besar dikenali. Sukses SP2010, sukses kita bersama! (Sumber: Varia Statistik Mei 2010 - Humas BPS)