Manual Tautan Peta Situs S&K
Slidebars Logo Logo Berakhlak
Slidebars Logo
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Berita
  • Senarai Rencana Terbit
    • ARC Publikasi BPS
    • ARC BRS
  • Publikasi
  • Berita Resmi Statistik
  • Layanan
  • PPID
DATA SENSUS
Beranda » Kesehatan

Sosial dan
Kependudukan

Gender

Geografi

Iklim

Indeks Pembangunan Manusia

Kemiskinan dan Ketimpangan

Kependudukan

Kesehatan

Konsumsi dan Pengeluaran

Lingkungan Hidup

Pemerintahan

Pendidikan

Perumahan

Politik dan Keamanan

Potensi Desa

Sosial Budaya

Tenaga Kerja

Ekonomi dan
Perdagangan

Ekspor-Impor

Energi

Harga Eceran

Harga Perdagangan Besar

Harga Produsen

Industri Besar dan Sedang

Industri Mikro dan Kecil

Inflasi

Input output

ITB-ITK

Keuangan

Komunikasi

Konstruksi

Matrik Investasi

Neraca Arus Dana

Neraca Institusi Terintegrasi

Neraca Sosial Ekonomi

Nilai Tukar Petani

Pariwisata

Perdagangan Dalam Negeri

Produk Domestik Bruto (Lapangan Usaha)

Produk Domestik Bruto (Pengeluaran)

Produk Domestik Regional Bruto (Lapangan Usaha)

Produk Domestik Regional Bruto (Pengeluaran)

Transportasi

Upah Buruh

Usaha Mikro Kecil

Pertanian dan
Pertambangan

Hortikultura

Kehutanan

Perikanan

Perkebunan

Pertambangan

Peternakan

Tanaman Pangan

Media Sosial
Facebook Instagram
Twitter Youtube
  • Konsep
  • Metodologi
  • Tabel/Indikator
  • Publikasi
  • Tabel Dinamis
  • Pranala Luar

Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan, baik karena penyakit akut, penyakit kronis (meskipun selama sebulan terakhir tidak mempunyai keluhan), kecelakaan, kriminal atau hal lain.

 

Proses kelahiran adalah proses lahirnya janin dari dalam kandungan ibu ke dunia, dimulai dari tanda-tanda kelahiran (rasa mulas yang berangsur-angsur makin sering, makin lama dan makin kuat, rahim terasa kencang, keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir (vagina), keluarnya cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir dan merasa seperti mau buang air besar bila bayi akan lahir), hingga lahirnya bayi, pemotongan tali pusat, dan keluarnya plasenta. Seorang ibu yang melahirkan bisa ditolong oleh lebih dari satu jenis penolong (misalnya dukun bersalin dan bidan).


Kelahiran
adalah ketika lahirnya janin berusia 5 bulan (22 minggu) ke atas, bila lahirnya janin kurang dari 5 bulan dinamakan abortus/keguguran.


Penolong kelahiran oleh tenaga kesehatan
adalah penolong kelahiran terakhir oleh dokter, bidan, dan tenaga medis.


Imunisasi atau vaksinasi
adalah memasukkan kuman atau racun penyakit tertentu yang sudah dilemahkan (vaksin) ke dalam tubuh dengan cara disuntik atau diminum (diteteskan dalam mulut), dengan maksud untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut.


ASI (Air Susu Ibu)
adalah satu-satunya makanan terbaik bagi bayi dan juga makanan alami, yang komposisinya memenuhi seluruh kebutuhan bayi selama enam bulan. ASI mengandung zat kekebalan yang memberi perlindungan terhadap berbagai penyakit dan juga mengandung enzim yang akan membantu pencernaan. Menyusui dengan rasa kasih sayang dapat mempererat ikatan batin ibu dan bayi.


Mengobati sendiri
adalah upaya art yang melakukan pengobatan dengan menentukan jenis obat sendiri (tanpa saran/resep dari tenaga kesehatan/batra).


Obat tradisional
adalah obat ramuan yang dibuat dari bagian tanaman, hewan, mineral, dan lain-lain, biasanya telah digunakan turun temurun; baik untuk menyembuhkan penyakit maupun untuk memelihara kesehatan, dapat berbentuk bubuk, rajangan, cairan, tablet, kapsul, parem, obat gosok, dan lain-lain. Pembuatnya bisa rumah tangga, penjaja jamu gendong, perusahaan jamu, pabrik farmasi, dan lain-lain. Obat tradisional buatan pabrik farmasi atau perusahaan jamu mempunyai nomor registrasi di Depkes dengan kode awal TR (tradisional), misal pada berbagai merek jamu buatan dalam negeri, TRI (berbagai merek obat tradisional impor), TRL (berbagai merek obat tradisional luar yang memperoleh lisensi).


Berobat jalan
adalah kegiatan atau upaya art yang mempunyai keluhan kesehatan untuk memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan dengan mendatangi tempat-tempat pelayanan kesehatan modern atau tradisional tanpa menginap, termasuk mendatangkan petugas kesehatan ke rumah art.


Tidak termasuk dalam berobat jalan
adalah konsultasi, pemeriksaan kesehatan (check-up), kir kesehatan (misal untuk SIM, penerimaan pegawai, kenaikan pangkat), skrining (pemeriksaan kesehatan untuk menemukan penyakit sedini mungkin, misal : Pap Smear Test untuk kanker mulut rahim, mantoux test pada balita untuk skrining TBC), pemeriksaan kehamilan normal, dan imunisasi, karena hal ini merupakan upaya pencegahan.


Rawat inap
adalah upaya penyembuhan dengan menginap 1 malam atau lebih di suatu unit pelayanan kesehatan modern atau tradisional, termasuk dalam kejadian ini adalah rawat inap untuk persalinan.

Pengumpulan data dari rumah tangga terpilih dilakukan melalui wawancara tatap muka antara pencacah dengan responden. Untuk pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner Susenas yang ditujukan kepada individu diusahakan agar individu yang bersangkutan yang menjadi responden. Sedangkan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang ditujukan kepada rumah tangga dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumah tangga, suami/istri kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga lain yang mengetahui tentang karakteristik yang ditanyakan.

Susenas 2020

Design sampel Susenas 2020 dibuat bersamaan dengan kegiatan pengukuran status gizi. Pelaksanaan Susenas dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun (semesteran), yaitu di bulan Maret untuk estimasi hingga level kabupaten/kota, dan di bulan September untuk estimasi hingga level provinsi.

Jumlah sampel Susenas 2020 untuk estimasi kabupaten/kota adalah 345.000 rumah tangga. Sampel rumah tangga yang sama digunakan untuk pengukuran status gizi.

Master sampling frame yang digunakan dalam pelaksanaan Susenas 2020 adalah sekitar 40 persen blok sensus dari populasi, yang ditarik secara probability proportional to size (PPS) dengan ukuran jumlah rumah tangga SP2010 dari master frame blok sensus sekitar 720.000an.

  1. Kerangka sampel tahap pertama adalah:
  2. Daftar Blok Sensus Biasa SP2010;
  3. Daftar 40% blok sensus SP2010 yang sudah ada kode stratanya.
  4. Kerangka sampel tahap kedua adalah daftar rumah tangga hasil pemutakhiran di setiap blok sensus terpilih.

Prosedur penarikan sampel dibedakan menurut domain estimasi sebagai berikut:

Tahap 1:

  • Memilih 40 persen blok sensus populasi secara Probability Proportional to Size (PPS), dengan size jumlah rumah tangga hasil SP2010 di setiap strata di kabupaten.
  • Memilih sejumlah n blok sensus sesuai alokasi secara systematic di setiap strata urban/rural per kabupaten/kota. Sebelum dilakukan penarikan sampel, terlebih dahulu dilakukan implicit stratification blok sensus berdasarkan strata kesejahteraan.

Tahap 2:

Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic dengan implicit stratification menurut pendidikan KRT dan keberadaan ART balita serta ibu hamil 9 bulan. Sampel 10 rumah tangga tersebut selanjutnya digunakan, baik sebagai sampel Susenas maupun sampel untuk pengukuran status gizi. Pemutakhiran rumah tangga dilakukan saat updating Susenas.

 

Susenas 2019

Design sampel Susenas 2019 dibuat bersamaan dengan kegiatan pengukuran status gizi balita. Pelaksanaan Susenas dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun (semesteran), yaitu di bulan Maret untuk estimasi level kabupaten/kota, dan di bulan September untuk estimasi level provinsi. Pelaksanaan Susenas 2019 terintegrasi dengan Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) dengan level estimasi hingga Kabupaten/Kota, memiliki dan jumlah sampel sebanyak estimasi Kabupaten/Kota memiliki sampel sebanyak 320.000 rumah tangga (32.000 Blok Sensus).

Master sampling frame yang digunakan dalam pelaksanaan Susenas 2019 adalah sekitar 40 persen blok sensus dari populasi, yang ditarik secara probability proportional to size (PPS) dengan ukuran jumlah rumah tangga SP2010 dari master frame blok sensus sekitar 720.000an.

  1. Kerangka sampel tahap pertama adalah:
  2. Daftar Blok Sensus Biasa SP2010;
  3. Daftar 40% blok sensus SP2010 yang sudah ada kode stratanya.
  4. Kerangka sampel tahap kedua adalah daftar rumah tangga hasil pemutakhiran di setiap blok sensus terpilih.

Prosedur penarikan sampel dibedakan menurut domain estimasi sebagai berikut:

Tahap 1:

  • Memilih 40 persen blok sensus populasi secara Probability Proportional to Size (PPS), dengan size jumlah rumah tangga hasil SP2010 di setiap strata di kabupaten.
  • Memilih sejumlah n blok sensus sesuai alokasi secara systematic di setiap strata urban/rural per kabupaten/kota. Sebelum dilakukan penarikan sampel, terlebih dahulu dilakukan implicit stratification blok sensus berdasarkan strata kesejahteraan.

Tahap 2:

Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic dengan implicit stratification menurut pendidikan KRT dan keberadaan ART balita serta ibu hamil 9 bulan. Sampel 10 rumah tangga tersebut selanjutnya digunakan, baik sebagai sampel Susenas maupun sampel untuk pengukuran status gizi balita. Pemutakhiran rumah tangga dilakukan saat updating Susenas.

 

Susenas 2018

Desain sampel Susenas 2018 dibuat bersamaan dengan kegiatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Pelaksanaan Susenas dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun (semesteran), yaitu di bulan Maret untuk estimasi level kabupaten/kota, dan di bulan September untuk estimasi level provinsi. Sedangkan pelaksanaan Riskesdas dilaksanakan dalam 1 waktu sekaligus untuk keperluan estimasi Kab/Kota, Provinsi, dan Nasional. Pelaksanaan Susenas Maret 2018 mencakup 300.000 rumah tangga sampel yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia.

Kerangka sampel induk atau sampling frame adalah sekitar 180.000 blok sensus (25% populasi) yang ditarik secara PPS size rumah tangga SP2010 dari master frame blok sensus 720ribuan.

  1. Kerangka sampel tahap pertama adalah:
  2. Daftar Blok Sensus Biasa SP2010;
  3. Daftar 25% blok sensus SP2010 yang sudah ada kode stratanya. 25% blok sensus ini disebut sampling frame induk.
  4. Kerangka sampel tahap kedua adalah daftar rumah tangga hasil pemutakhiran di setiap blok sensus terpilih.

Prosedur penarikan sampel dibedakan menurut domain estimasi sebagai berikut:

Estimasi Kabupaten/Kota

Tahap 1:

  • Memilih 25% blok sensus populasi secara Probability Proportional to Size (PPS), dengan size jumlah rumah tangga hasil SP2010 di setiap strata di kabupaten.
  • Memilih sejumlah n blok sensus sesuai alokasi secara systematic di setiap strata urban/rural per kabupaten/kota. Sebelum dilakukan penarikan sampel, terlebih dahulu dilakukan implicit stratification blok sensus berdasarkan strata kesejahteraan.

Tahap 2:

Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic dengan implicit stratification menurut pendidikan KRT dan keberadaan ART balita atau ibu hamil. 10 Rumah tangga terpilih tersebut selanjutnya digunakan, baik sebagai sampel Susenas maupun Riskesdas 2018. Pemutakhiran rumah tangga dilakukan saat updating Susenas.

 

Estimasi Provinsi

Tahap 1:

Memilih 7.500 blok sensus secara systematic sampling dari 30.000 blok sensus estimasi kabupaten/kota sesuai alokasi dan mempertimbangkan distribusi sampel per strata di tingkat kabupaten/kota.

Tahap 2:

Untuk Susenas : terlebih dahulu dilakukan updating/pemutakhiran rumah tangga pada bulan September, selanjutnya memilih kembali 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic dengan implicit stratification pendidikan KRT. Implicit stratification keberadaan balita atau ibu hamil hanya di tanyakan pada updating Susenas Maret 2018 karena terkait dengan pengambilan sampel Riskesdas.

Untuk Riskesdas: Rumah tangga terpilih pada estimasi Kab/Kota di 7.500 blok sensus subsampel Riskesdas/Susenas Kab/Kota selain ditanyakan variabel IPKM juga ditanyakan variabel SDGs (untuk kepentingan estimasi Provinsi).

 

Estimasi Nasional (Riskesdas)

Untuk estimasi Nasional, 170 kabupaten dialokasikan ke tiap wilayah urban/rural secara proporsional terhadap jumlah rumah tangga hasil SP2010. Penarikan sampel kabupaten urban dan rural dilakukan secara terpisah, sehingga dalam satu kabupaten memungkinkan terdapat sampel di daerah urban, daerah rural, maupun keduannya. Sesuai dengan kabupaten terpilih sampel dilakukan alokasi 2500 BS.

Penarikan sampel nasional dilakukan secara independen dari sampel provinsi namun sub sampel dari sampel estimasi kabupaten. Dengan demikian dari blok Maret ditarik sekaligus 10.000 BS dimana 7.500 blok Susenas September dan 2.500 blok Biomedis penarikan sampel.

Susenas 2017

Susenas 2017 dilaksanakan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun (semesteran), yaitu di bulan Maret untuk estimasi hingga level kabupaten/kota dan di bulan September untuk estimasi hingga level provinsi. Pelaksanaan Susenas Maret 2017 mencakup 300.000 rumah tangga sampel yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia.

Kerangka sampel induk atau sampling frame adalah sekitar 180.000 blok sensus (25% populasi) yang dipilih secara Probability Proportional to Size (PPS) dengan size rumah tangga SP2010 dari master frame blok sensus (720 ribuan). Selanjutnya untuk kegiatan Susenas didefinisikan sebagai berikut:

  1. Kerangka sampel tahap pertama adalah
  2. Daftar blok sensus biasa SP2010
  3. Daftar 25% blok sensus SP2010 yang sudah ada kode stratanya, 25% blok sensus ini disebut sampling frame induk.
  4. Kerangka sampel tahap kedua adalah daftar rumah tangga hasil pemutakhiran di setiap blok sensus terpilih.

Estimasi Kabupaten/Kota

Tahap 1:

  1. Memilih 25% blok sensus populasi secara Probability Propotional to Size (PPS), dengan size jumlah rumah tangga hasil SP2010 di setiap strata.
  2. Memilih sejumlah n blok sensus sesuai alokasi systematic di setiap strata urban/rural per kabupaten/kota. Sebelum dilakukan penarikan sampel, terlebih dahulu dilakukan implicit stratification blok sensus berdasarkan strata kesejahteraan.

Tahap 2:

Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic sampling dengan implicit stratification menurut pendidikan kepala rumah tangga (KRT).

Estimasi Provinsi

Tahap 1:

Memilih 7.500 blok sensus secara systematic sampling dari 300.000 blok sensus estimasi kabupaten/kota sesuai alokasi dan mempertimbangkan distribusi sampel per strata di tingkat kabupaten/kota.

Tahap 2:

Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic sampling dengan implicit stratification menurut pendidikan KRT.

 

Susenas 2016

Susenas 2016 dilaksanakan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu di bulan Maret untuk estimasi sampai level kabupaten/kota, dan di bulan September untuk estimasi sampai level provinsi. Pelaksanaan Susenas Maret 2016 memiliki sampel sebanyak 300.000 rumah tangga (30.000 Blok Sensus) yang tersebar di 34 Provinsi dan 511 kabupaten/kota.

Kerangka sampel induk atau sampling frame induk kegiatan Susenas, Sakernas, dan SUPAS 2015 adalah sekitar 180.000 blok sensus (25% populasi) yang ditarik secara PPS size rumah tangga SP2010 dari master frame blok sensus. Selanjutnya untuk kegiatan Susenas didefinisikan sebagai berikut :

  1. Kerangka sampel tahap pertama adalah daftar blok sensus biasa SP2010.
  2. Kerangka sampel tahap kedua adalah daftar 25% blok sensus SP2010 yang sudah ada kode stratanya. 25% blok sensus ini disebut sampling frame induk.
  3. Kerangka sampel tahap ketiga adalah daftar rumah tangga hasil pemutakhiran di setiap blok sensus terpilih.

Untuk estimasi level kabupaten/kot Sampel dipilih dengan metode two stages one phase stratified sampling

  • Tahap 1: Memilih 25% blok sensus populasi secara Probability Proportional to Size (PPS), dengan size jumlah rumah tangga hasil SP2010 di setiap strata.
  • Tahap 2: Memilih sejumlah n blok sensus sesuai alokasi secara systematic di setiap strata urban/rural per kabupaten/kota per strata kesejahteraan.
  • Tahap 3: Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic sampling dengan implicit stratification menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan KRT.

Sampel untuk Susenas estimasi provinsi merupakan subsampel dari Susenas estimasi kabupaten/kota dan dipilih menggunakan metode two stages stratified sampling seperti berikut

  • Tahap 1: Memilih 7.500 blok sensus secara systematic sampling dari 30.000 blok sensus estimasi kabupaten/kota sesuai alokasi dan mempertimbangkan distribusi sampel per strata di tingkat kabupaten/kota
  • Tahap 2: Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic sampling dengan implicit stratification pendidikan tertinggi yang ditamatkan KRT

 

Susenas 2015

Pelaksanaan Susenas dilaksanakan 2 (dua) kali dalam 1 tahun (semesteran), yaitu di bulan Maret untuk estimasi hingga level kabupaten/kota, dan di bulan September untuk estimasi level provinsi. Pelaksanaan Susenas Maret 2015 mencakup 300.000 rumah tangga sampel yang tersebar di 34 provinsi dan 511 kabupaten/kota di Indonesia.

Kerangka sampel induk atau sampling frame induk kegiatan Susenas, Sakernas, dan SUPAS 2015 adalah sekitar 180.000 blok sensus (25% populasi) yang ditarik secara PPS size rumah tangga SP2010 dari master frame blok sensus. Selanjutnya untuk kegiatan Susenas didefinisikan sebagai berikut :

  1. Kerangka sampel tahap pertama adalah daftar blok sensus biasa SP2010.
  2. Kerangka sampel tahap kedua adalah daftar 25% blok sensus SP2010 yang sudah ada kode stratanya. 25% blok sensus ini disebut sampling frame induk.
  3. Kerangka sampel tahap ketiga adalah daftar rumah tangga hasil pemutakhiran di setiap blok sensus terpilih.

Untuk estimasi level kabupaten/kota Sampel dipilih dengan metode two stages one phase stratified sampling

  • Tahap 1: Memilih 25% blok sensus populasi secara Probability Proportional to Size (PPS), dengan size jumlah rumah tangga hasil SP2010 di setiap strata.
  • Tahap 2: Memilih sejumlah n blok sensus sesuai alokasi secara systematic di setiap strata urban/rural per kabupaten/kota per strata kesejahteraan.
  • Tahap 3: Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic sampling dengan implicit stratification menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan KRT.

Sampel untuk Susenas estimasi provinsi merupakan subsampel dari Susenas estimasi kabupaten/kota dan dipilih menggunakan metode two stages stratified sampling seperti berikut

  • Tahap 1: Memilih 7.500 blok sensus secara systematic sampling dari 30.000 blok sensus estimasi kabupaten/kota sesuai alokasi dan mempertimbangkan distribusi sampel per strata di tingkat kabupaten/kota
  • Tahap 2: Memilih 10 rumah tangga hasil pemutakhiran secara systematic sampling dengan implicit stratification pendidikan tertinggi yang ditamatkan KRT

 

Susenas 2014

Pelaksanaan Susenas dilaksanakan 4 kali dalam 1 tahun (Triwulanan), yaitu di Bulan Maret, Juni, September, dan Desember.  Susenas 2014 memiliki sampel sebanyak 300.000 rumah tangga (30.000 Blok Sensus) yang dibagi ke dalam setiap triwulan masing-masing 75.000 rumah tangga. Data hasil pencacahan dapat disajikan baik tingkat nasional maupun provinsi, sementara itu hasil kumulatif pelaksanaan pencacahan selama empat triwulan, datanya dapat disajikan sampai dengan tingkat kabupaten/kota.

Kerangka Sampel Susenas 2014

  1. Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah daftar wilayah pencacahan (wilcah) SP2010 yang disertai dengan informasi banyaknya rumah tangga hasil listing SP2010 (Daftar RBL1), muatan blok sensus dominan (pemukiman biasa, pemukiman mewah, pemukiman kumuh), informasi daerah sulit/tidak sulit, dan klasifikasi desa/kelurahan (rural/urban).
  2. Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah daftar blok sensus pada setiap wilcah terpilih.
  3. Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga adalah daftar rumah tangga biasa tidak termasuk institutional household (panti asuhan, barak polisi/militer, penjara, dsb) dalam setiap blok sensus sampel hasil pencacahan lengkap SP2010 (SP2010-C1) yang telah dimutahirkan pada setiap menjelang pelaksanaan survei.

Susenas 2013

Pelaksanaan Susenas dilaksanakan 4 kali dalam 1 tahun (Triwulanan), yaitu di Bulan Maret, Juni, September, dan Desember.  Jumlah rumah tangga sampel Susenas setiap triwulan adalah 75.000 rumah tangga. Jadi total pelaksanaan Susenas 2013 mencakup 300.000 rumah tangga sampel yang tersebar di seluruh provinsi dan 497 Kab/Kota di Indonesia.

Kerangka Sampel Susenas 2013

  1. Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah daftar wilayah pencacahan (wilcah) SP2010 yang disertai angka sampel tahap ketiga adalah daftar ruta hasil pemutakhiran ruta SP2010-C1. dengan informasi banyaknya rumah tangga hasil listing SP2010 (Daftar RBL1), muatan blok sensus dominan (pemukiman biasa, pemukiman mewah, pemukiman kumuh), informasi daerah sulit/tidak sulit, dan klasifikasi desa/kelurahan (rural/urban);
  2. Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah daftar blok sensus pada setiap wilcah terpilih;
  3. Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga adalah daftar rumah tangga biasa tidak termasuk institutional household (panti asuhan, barak polisi/militer, penjara, dsb) dalam setiap blok sensus sampel hasil pencacahan lengkap SP2010 (SP2010-C1) yang telah dimutahirkan pada setiap menjelang pelaksanaan survei.

Susenas 2012

Pelaksanaan Susenas 2012 mencakup 300.000 rumah tangga sampel yang tersebar di seluruh provinsi dan 497 Kab/Kota di Indonesia, di mana setiap triwulan akan didistribusikan sebanyak 7.500 blok sensus atau 75.000 rumah tangga. Dari 7.500 blok sensus, sebanyak 1.170 blok sensus atau 11.700 rumah tangga terintegrasi dengan SBH di 82 Kota. Data hasil pencacahan setiap triwulan dapat disajikan baik untuk tingkat nasional maupun provinsi, sedangkan dari kumulatif pelaksanaan pencacahan selama empat triwulan datanya dapat disajikan sampai dengan tingkat kabupaten/kota.

Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari tiga jenis, yaitu kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap pertama, kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap kedua dan kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap ketiga.

  • Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah daftar wilayah pencacahan (wilcah) SP2010 yang disertai dengan informasi banyaknya rumah tangga hasil listing SP2010 (Daftar RBL1), muatan blok sensus dominan (pemukiman biasa, pemukiman mewah, pemukiman kumuh), informasi daerah sulit/tidak sulit, dan klasifikasi desa/kelurahan (rural/urban).
  • Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah daftar blok sensus pada setiap wilcah terpilih.
  • Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga adalah daftar rumah tangga biasa tidak termasuk institutional household (panti asuhan, barak polisi/militer, penjara, dsb) dalam setiap blok sensus sampel hasil pencacahan lengkap SP2010 (SP2010-C1) yang telah dimutahirkan pada setiap menjelang pelaksanaan survei.

Metode sampling yang digunakan yaitu penarikan sampel tiga tahap berstrata. Tahapan dari metode ini diuraikan sebagai berikut:

  • Tahap pertama, memilih nh wilcah dari Nh secara pps (Probability Proportional to Size) dengan size banyaknya rumah tangga SP2010 (Mi). Kemudian wilcah tersebut dialokasikan secara acak ke dalam empat triwulan.

Keseluruhan harus diambil sebanyak nh= 30.000 wilcah sehingga masing-masing triwulan akan ada sebanyak 7.500 wilcah. Dari 7.500 wilcah Susenas Triwulan I, dipilih sebanyak 5.000 wilcah secara sistematik untuk Sakernas 2012 Triwulan I dan akan digunakan lagi untuk Triwulan II, III, dan IV

  • Tahap kedua, memilih:
  • dua BS pada setiap wilcah terpilih Susenas Triwulan II, dan III, serta Triwulan I yang juga terpilih untuk Sakernas Triwulan I, yang selanjutnya dari blok-blok sensus terpilih dialokasikan secara acak satu untuk Susenas/SBH, dan satu Sakernas, atau
  • satu BS pada setiap wilcah terpilih Triwulan IV dan Trwulan I yang untuk Susenas saja secara pps dengan size jumlah rumah tangga SP2010-RBL1.
  • Tahap ketiga, dari setiap blok sensus terpilih untuk Susenas dipilih sejumlah rumah tangga biasa (m=10) secara sistematik berdasarkan hasil pemutakhiran listing rumah tangga SP2010-C1 dengan menggunakan Daftar VSEN12-P. Daftar nama kepala rumah tangga disusun dari Ekstrak SP2010-C1 untuk variabel nama KRT, alamat, dan tingkat pendidikan KRT, kemudian dilakukan pemutakhiran lapangan.

 

Susenas 2011

Pelaksanaan Susenas 2011 mencakup 300.000 rumah tangga sampel yang tersebar di seluruh provinsi dan 497 Kab/Kota di Indonesia, di mana setiap triwulan akan didistribusikan sebanyak 75 ribu rumah tangga. Data hasil pencacahan setiap triwulan dapat disajikan baik untuk tingkat nasional maupun provinsi, sedangkan dari kumulatif pelaksanaan pencacahan selama empat triwulan maka datanya dapat disajikan sampai dengan tingkat kabupaten/kota.

Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari tiga jenis, yaitu kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap pertama, kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap kedua dan kerangka sampel untuk penarikan sampel tahap ketiga.

  1. Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah daftar wilayah pencacahan (wilcah) SP2010 yang disertai dengan informasi banyaknya rumah tangga hasil listing SP2010 (Daftar RBL1), muatan blok sensus dominan (pemukiman biasa, pemukiman mewah, pemukiman kumuh), informasi daerah sulit/tidak sulit, dan klasifikasi desa/kelurahan (rural/urban).
  2. Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah daftar blok sensus pada setiap wilcah terpilih.
  3. Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga adalah daftar rumah tangga biasa tidak termasuk institutional household (panti asuhan, barak polisi/militer, penjara, dsb) dalam setiap blok sensus sampel hasil pencacahan lengkap SP2010 (SP2010-C1) yang telah dimutahirkan pada setiap menjelang pelaksanaan survei.

Metode sampling yang digunakan yaitu penarikan sampel tiga tahap berstrata. Tahapan dari metode ini diuraikan sebagai berikut:

  • Tahap pertama, memilih nh wilcah dari Nh secara pps (Probability Proportional to Size) dengan size banyaknya rumah tangga SP2010 (Mi). Kemudian wilcah tersebut dialokasikan secara acak ke dalam empat triwulan.

Keseluruhan harus diambil sebanyak nh= 30.000 wilcah sehingga masing-masing triwulan akan ada sebanyak 7.500 wilcah. Dari 7.500 wilcah Susenas Triwulan I, dipilih sebanyak 5.000 wilcah secara sistematik untuk Sakernas 2011 Triwulan I dan akan digunakan lagi untuk Triwulan II, III, dan IV

  • Tahap kedua, memilih:
  • dua BS pada setiap wilcah terpilih Susenas Triwulan II, dan III, serta Triwulan I yang juga terpilih untuk Sakernas Triwulan I, yang selanjutnya dari blok-blok sensus terpilih dialokasikan secara acak satu untuk Susenas/SBH, dan satu Sakernas, atau
  • satu BS pada setiap wilcah terpilih Triwulan IV dan Trwulan I yang untuk Susenas saja secara pps dengan size jumlah rumah tangga SP2010-RBL1.
  • Tahap ketiga, dari setiap blok sensus terpilih untuk Susenas dipilih sejumlah rumah tangga biasa (m=10) secara sistematik berdasarkan hasil pemutakhiran listing rumah tangga SP2010-C1 dengan menggunakan Daftar VSEN11-P. Daftar nama kepala rumah tangga disusun dari Ekstrak SP2010-C1 untuk variabel nama KRT, alamat, dan tingkat pendidikan KRT, kemudian dilakukan pemutakhiran lapangan.

 

Susenas 2010

Pelaksanaan Susenas 2010 mencakup 304.368 rumah tangga sampel yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Data hasil pencacahannya dapat disajikan baik untuk tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota.

Rancangan penarikan sampel Susenas 2010 adalah rancangan penarikan sampel dua tahap berstrata. Yang digunakan sebagai strata adalah klasifikasi desa/kelurahan, yaitu: desa/kelurahan perkotaan (urban) dan desa/kelurahan perdesaan (rural). Ukuran sampel yang telah ditetapkan ditujukan untuk estimasi tingkat kabupaten/kota. Penarikan sampel antar strata dilakukan secara terpisah (independent). Sebelum penarikan sampel, blok sensus diurutkan menurut muatan dominan blok sensus, yaitu pemukiman biasa, mewah, dan kumuh.

Prosedur penarikan sampel Susenas 2010 adalah sebagai berikut:

Tahap 1: Memilih nh BS dari Nh secara PPS (Probability Proportional to Size) dengan size banyaknya kartu keluarga (KK).

Tahap 2: Memilih 16 rumah tangga biasa pada setiap blok sensus terpilih secara sistematik berdasarkan hasil listing SP2010.

 

Susenas 2009

Kerangka sampel yang digunakan dalam Susenas 2009 terdiri dari 3 jenis, yaitu: kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus, kerangka sampel untuk pemilihan subblok sensus (khusus untuk blok sensus yang bermuatan rumah tangga lebih dari 150 rumah tangga), dan kerangka sampel untuk pemilihan rumah tangga dalam blok sensus/subblok sensus terpilih.

Kerangka sampel blok sensus adalah daftar blok sensus biasa hasil Sensus Ekonomi 2006 (Frame BS SE06) yang dilengkapi dengan jumlah rumah tangga hasil pencacahan Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B). Kerangka sampel blok sensus ini mencakup blok sensus di 471 kabupaten/kota dan dibedakan menurut daerah perkotaan dan perdesaan.

Kerangka sampel rumah tangga adalah daftar rumah tangga hasil pendaftaran rumah tangga yang menggunakan Daftar VSEN2009.L. Kerangka sampel rumah tangga ini dibedakan menurut tiga kelompok golongan pengeluaran rumah tangga sebulan.

Pelaksanaan Susenas Juli 2009 mencakup 291.888 rumah tangga sampel yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Data hasil pencacahannya dapat disajikan baik untuk tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota.

 

Susenas 2008

Kerangka sampel yang digunakan dalam Susenas Juli 2008 terdiri dari 3 jenis, yaitu: kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus, kerangka sampel untuk pemilihan subblok sensus (khusus untuk blok sensus yang bermuatan rumah tangga lebih besar dari 150 rumah tangga), dan kerangka sampel untuk pemilihan rumah tangga dalam blok sensus/subblok sensus terpilih.

Kerangka sampel blok sensus adalah daftar blok sensus biasa hasil Sensus Ekonomi 2006 (Frame BS SE06) yang dilengkapi dengan jumlah rumah tangga hasil pencacahan Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B). Kerangka sampel blok sensus ini mencakup blok sensus di 457 kabupaten/kota dan dibedakan menurut daerah perkotaan dan perdesaan.

Susenas 2008 mencakup sebanyak 17.869 blok sensus yang menyebar di seluruh kabupaten/kota. Sebanyak 4.300 blok sensus di antaranya merupakan blok sensus sampel pada pelaksanaan Susenas Panel Maret 2008. Pada setiap blok sensus akan dicacah sebanyak 16 rumah tangga, sehingga secara nasional pencacahan Susenas Juli 2008 akan mencacah sebanyak 285.904 rumah tangga sampel.

 

Susenas 2007

Susenas Juli 2007 mencakup sebanyak 285.904 rumah tangga sampel yang menyebar di seluruh kabupaten/kota di Indonesia, dengan rincian 68.800 rumah tangga sampel Kor-Modul dan 217.104 rumah tangga sampel Kor tanpa Modul.

 

Susenas 2006

Kerangka sampel blok sensus 2006 adalah daftar blok sensus biasa hasil pencacahan P4B (keadaan April 2003) yang dilengkapi dengan jumlah rumah tangga hasil pencacahan. Kerangka sampel blok sensus ini mencakup blok sensus di 440 kabupaten/kota dan dibedakan menurut daerah perkotaan dan perdesaan.

Susenas 2006 mencakup sebanyak 278.352 rumah tangga sampel yang menyebar di seluruh kabupaten/kota di Indonesia, dengan rincian 68.800 rumah tangga sampel Kor-Modul dan 209.552 rumah tangga sampel Kor tanpa Modul.

 

Susenas 2005

Kerangka sampel blok sensus 2005 adalah daftar blok sensus biasa hasil pencacahan P4B (keadaan April 2003) yang dilengkapi dengan jumlah rumah tangga hasil pencacahan. Kerangka sampel blok sensus ini mencakup blok sensus di 440 kabupaten/kota dan dibedakan menurut daerah perkotaan dan perdesaan.

Susenas 2005 mencakup sebanyak 278.352 rumah tangga sampel yang menyebar di seluruh kabupaten/kota di Indonesia, dengan rincian 68.288 rumah tangga sampel Kor-Modul dan 210.064 rumah tangga sampel Kor tanpa Modul.

 

Susenas 2004

Susenas 2004 dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan ukuran sampel sebanyak 249.376 rumah tangga tersebar baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, dengan rincian untuk sampel Kor-Modul sebanyak 67.072 rumah tangga dan untuk sampel Kor (tanpa modul) sebanyak 182.304 rumah tangga.

Karena keterbatasan anggaran, jumlah kabupaten/kota yang tercakup dalam Susenas 2004 sebanyak 377 kabupaten/kota, belum mencakup jumlah seluruh kabupaten/kota yaitu sebanyak 416 kabupaten/kota.

 

No. Judul Tabel Update Ket.
Unmet Need Pelayanan Kesehatan Menurut Kelompok Umur, 2015-2022 29 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Merokok Pada Penduduk Usia ≤ 18 Tahun Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2015-2022 20 Dec 2022 Statistik Dasar
Unmet Need Pelayanan Kesehatan Menurut Kelompok Pengeluaran, 2015-2022 20 Dec 2022 Statistik Dasar
Unmet Need Pelayanan Kesehatan Menurut Provinsi, 2015-2022 20 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun dan Berstatus Kawin yang Sedang Menggunakan/Memakai Alat KB, 2000-2022 09 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Merokok Pada Penduduk Umur ≥ 15 Tahun Menurut Provinsi, 2015-2022 09 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri Selama Sebulan Terakhir, 2015-2022 09 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Perempuan Pernah Kawin Berusia 15-49 Tahun Yang Proses Kelahiran Terakhirnya Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Terlatih Menurut Provinsi, 2015-2022 08 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama Sebulan Terakhir, 2000-2022 06 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Merokok Pada Penduduk Usia ≤ 18 Tahun, Menurut Jenis Kelamin, 2015-2022 06 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Merokok Pada Penduduk Usia ≤ 18 Tahun Menurut Kelompok Umur, 2015-2022 06 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Campak, 2004-2022 06 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Yang Mendapatkan Asi Eksklusif Menurut Provinsi, 2015-2022 06 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Yang Mendapatkan Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, 2015-2022 06 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Perempuan Pernah Kawin Berusia 15-49 Tahun Yang Proses Kelahiran Terakhirnya Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Terlatih Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2015-2022 06 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Perempuan Pernah Kawin Berusia 15-49 Tahun Yang Proses Kelahiran Terakhirnya Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Terlatih Menurut Kelompok Pengeluaran, 2015-2022 06 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Perempuan Pernah Kawin Berusia15-49 Tahun Yang Proses Melahirkan Terakhirnya Di Fasilitas Kesehatan Menurut Provinsi, 2015-2022 06 Dec 2022 Statistik Sektoral
Persentase Perempuan Pernah Kawin Berusia 15-49 Tahun Yang Proses Melahirkan Terakhirnya Di Fasilitas Kesehatan Menurut Kelompok Pengeluaran, 2015-2022 06 Dec 2022 Statistik Sektoral
Persentase Perempuan Pernah Kawin Berusia 15-49 Tahun Yang Proses Melahirkan Terakhirnya Di Fasilitas Kesehatan Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2015-2022 06 Dec 2022 Statistik Sektoral
Unmet Need Pelayanan Kesehatan Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2015-2022 06 Dec 2022 Statistik Dasar
Unmet Need Pelayanan Kesehatan Menurut Jenis Kelamin, 2015-2022 06 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Merokok Pada Penduduk Umur ≥ 15 Tahun Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2015-2022 06 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Merokok Pada Penduduk Umur ≥ 15 Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran, 2015-2022 06 Dec 2022 Statistik Dasar
Persentase Merokok Pada Penduduk Umur ≥ 15 Tahun Menurut Kelompok Umur, 2015-2022 06 Dec 2022 Statistik Dasar
Konsumsi Alkohol Oleh Penduduk Umur ≥ 15 Tahun Dalam Satu Tahun Terakhir, 2015-2021 28 Mar 2022 Statistik Dasar
Jumlah Kabupaten/Kota dengan Eliminasi Kusta, 2016-2020 20 Dec 2021
Kejadian Malaria Per 1000 Orang, 2010-2020 08 Nov 2021 Statistik Sektoral
Jumlah Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi Malaria, 2015-2020 08 Nov 2021
Jumlah Kabupaten/Kota Endemis Filariasis yang Mencapai Eliminasi, 2015-2020 08 Nov 2021
Jumlah Korban Penyalahgunaan Napza yang Mendapatkan Rehabilitasi Sosial di Dalam Panti Sesuai Standar Pelayanan, 2017-2019 2017 - 2019
Angka Morbiditas menurut Wilayah, 2019 2019 - 2019
Insiden Tuberkolosis (ITB) Per 100.000 Penduduk, 2015-2019 18 Aug 2021
Indeks Khusus Penanganan Stunting Menurut Kabupaten/Kota, 2018-2019 30 Sep 2020 Statistik Dasar
Indeks Khusus Penanganan Stunting Menurut Provinsi, 2018-2019 30 Sep 2020 Statistik Dasar
Prevalensi Balita Sangat Pendek dan Pendek pada Kabupaten/Kota SSGBI, 2019 21 Oct 2019 Statistik Sektoral
Persentase Balita Obesitas (BB/TB) Kelompok Umur 0-59 Bulan Menurut Provinsi, 2016-2018 2016 - 2018
Persentase Kabupaten Kota yang mencapai 80 % Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi, 2015-2018 2015 - 2018
Persentase Kabupaten/Kota yang melakukan deteksi dini untuk infeksi hepatitis B, 2015-2018 2015 - 2018
Prevalensi balita gizi kurang menurut Provinsi di Indonesia (PSG), 2016-2018 2016 - 2018
Prevalensi balita gizi buruk menurut Provinsi di Indonesia (PSG), 2016-2018 2016 - 2018
Prevalensi balita kekurangan gizi menurut Provinsi di Indonesia (PSG), 2016-2018 2016 - 2018
Prevalensi tekanan darah tinggi menurut daerah tempat tinggal, 2007-2018 2007 - 2018
Prevalensi tekanan darah tinggi menurut jenis kelamin, 2007-2018 2007 - 2018
Prevalensi anemia pada ibu hamil menurut kelompok umur, 2018 2018 - 2018
Proporsi Populasi yang Mempunyai Kebiasaan Cuci Tangan yang Benar menurut Wilayah, 2018 2018 - 2018
Prevalensi Obesitas Pada Penduduk Umur > 18 Tahun, 2007-2018 09 Nov 2021 Statistik Sektoral
Prevalensi Obesitas Pada Penduduk Umur > 18 Tahun Menurut Jenis Kelamin, 2007-2018 09 Nov 2021
Prevalensi Anemia Pada Ibu Hamil, 2013-2018 08 Nov 2021 Statistik Sektoral
Prevalensi Tekanan Darah Tinggi Menurut Provinsi, 2007-2018 08 Nov 2021 Statistik Sektoral
Kepadatan Dan Distribusi Tenaga Kesehatan, 2016-2018 08 Nov 2021 Statistik Sektoral
Persentase Balita Pendek Dan Sangat Pendek, 2015-2018 07 Oct 2019 Statistik Sektoral
Jumlah Penduduk Yang Dicakup Asuransi Kesehatan Atau Sistem Kesehatan Masyarakat per 1000 Penduduk, 2014-2018 04 Oct 2019 Statistik Dasar
Prevalensi Balita Sangat Pendek dan Pendek Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2018, 2018 30 Sep 2019 Statistik Sektoral
Jumlah Desa/Kelurahan Yang Memiliki Sarana Kesehatan Menurut Provinsi, 2008-2018 08 Feb 2019 Statistik Dasar
Insiden Tuberkulosis (ITB) Per 100.000 Penduduk, 2010-2018 06 Jun 2018 Statistik Sektoral
Angka Kelahiran Pada Perempuan Usia 15-19 Tahun Menurut Provinsi, 2012-2017 08 Nov 2021 Statistik Dasar
Angka Kelahiran Total Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2012-2017 30 Apr 2021 Statistik Dasar
Angka Kelahiran Total Menurut Provinsi, 2012-2017 30 Apr 2021 Statistik Dasar
Angka Kematian Neonatal (AKN) Dan Angka Kematian Bayi Per 1000 Kelahiran Menurut Provinsi, 2012-2017 26 Mar 2020 Statistik Dasar
Persentase Pengetahuan Dan Pemahaman Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Metode Kontrasepsi Modern Menurut Provinsi, 2012-2017 21 Mar 2020 Statistik Dasar
Persentase Baduta (Anak Bawah Dua Tahun) Pendek Dan Sangat Pendek, 2015-2017 07 Oct 2019 Statistik Sektoral
Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 Kelahiran Hidup Menurut Provinsi, 2012-2017 06 Oct 2019 Statistik Sektoral
Angka Kematian Balita Per 1000 Kelahiran Hidup Menurut Provinsi, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Dasar
Angka Kematian Balita Per 1000 Kelahiran Hidup Menurut Pendidikan Ibu, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Dasar
Angka Kematian Balita Per 1000 Kelahiran Hidup Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Dasar
Angka Kematian Balita Per 1000 Kelahiran Hidup Menurut Umur Ibu saat Melahirkan, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Dasar
Angka Kematian Balita Per 1000 Kelahiran Hidup Menurut Kuantil Kekayaan , 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Dasar
Angka Kematian Neonatal (AKN) Dan Angka Kematian Bayi Per 1000 Kelahiran Menurut Daerah tempat tinggal, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Dasar
Angka Kematian Neonatal (AKN) Dan Angka Kematian Bayi Per 1000 Kelahiran Menurut Pendidikan Ibu, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Dasar
Angka Kematian Neonatal (AKN) Dan Angka Kematian Bayi Per 1000 Kelahiran Menurut Kuantil Kekayaan, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Dasar
Angka Kematian Neonatal (AKN) Dan Angka Kematian Bayi Per 1000 Kelahiran Menurut Umur Ibu saat Melahirkan, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Dasar
Proporsi Perempuan Usia Reproduksi (15-49 tahun) atau Pasangannya yang Memiliki Kebutuhan Keluarga Berencana dan Menggunakan Alat Kontrasepsi Metode Modern, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Dasar
Angka Prevalensi Penggunaan Metode Kontrasepsi (CPR) Semua Cara Pada Pasangan Usia Subur (PUS) Usia 15-49 Tahun Yang Berstatus Kawin, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Dasar
Angka Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Cara Modern, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Dasar
Angka Kelahiran Pada Perempuan Usia 15-19 Tahun Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Dasar
Persentase Ketersediaan Obat Dan Vaksin Di Puskesmas, 2011-2017 04 Oct 2019 Statistik Sektoral
Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 Kelahiran Hidup Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Sektoral
Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 Kelahiran Hidup Menurut Umur Ibu Saat Melahirkan, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Sektoral
Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 Kelahiran Hidup Menurut Kuantil Kekayaan, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Sektoral
Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 Kelahiran Hidup Menurut Pendidikan Ibu, 2012-2017 04 Oct 2019 Statistik Sektoral
Persentase Unmet Need KB (Kebutuhan Keluarga Berencana/KB Yang Tidak Terpenuhi) Menurut Provinsi, 2012-2017 25 Sep 2019 Statistik Sektoral
Persentase Unmet Need KB (Kebutuhan Keluarga Berencana/KB Yang Tidak Terpenuhi) Menurut Tingkat Pendidikan, 2012-2017 25 Sep 2019 Statistik Sektoral
Persentase Unmet Need KB (Kebutuhan Keluarga Berencana/KB Yang Tidak Terpenuhi) Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2012-2017 25 Sep 2019 Statistik Sektoral
Jumlah Lembaga Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza Yang Telah Dikembangkan/Dibantu, 2017 13 Aug 2018 Statistik Sektoral
Jumlah Klien Yang Mengakses Layanan Pascarehabilitasi, 2017 08 Aug 2018 Statistik Sektoral
Prevalensi HIV Pada Populasi Dewasa (15-49 Tahun), 2013-2017 06 Jun 2018 Statistik Dasar
Jumlah Penduduk Yang Dicakup Asuransi Kesehatan Atau Sistem Kesehatan Masyarakat, 2010-2016 02 Jul 2018 Statistik Sektoral
Persentase Balita Obesitas, 2015-2016 05 Jun 2018 Statistik Sektoral
Persentase Baduta (Anak Bawah Dua Tahun) Obesitas, 2015-2016 05 Jun 2018 Statistik Sektoral
Angka Kematian Ibu Menurut Pulau, 2015 05 Jun 2018 Statistik Dasar
Jumlah Kasus Penyakit, 2007-2015 16 Aug 2017 Statistik Sektoral
Persentase Rumah Tangga Yang Salah Satu Anggota Rumah Tangganya Memiliki Jaminan Pembiayaan/Asuransi Kesehatan dalam Setahun Terakhir, 2013-2015 03 Mar 2017 Statistik Dasar
Jumlah Kasus Baru AIDS dan Kasus Kumulatif AIDS, 2013-2015 19 Sep 2015 Statistik Sektoral
Jumlah Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus, dan Puskesmas, 2012-2015 19 Sep 2015 Statistik Sektoral
Persentase Balita menurut Provinsi dan Penolong Kelahiran Terakhir, 2003-2014 2003 - 2014
Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri Selama Sebulan Terakhir [Format Lama], 2002-2014 01 Oct 2019 Statistik Dasar
Persentase Pengetahuan Dan Pemahaman Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Metode Kontrasepsi Modern Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2012 05 Jun 2018 Statistik Dasar
Persentase Pengetahuan Dan Pemahaman Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Metode Kontrasepsi Modern Menurut Tingkat Pendidikan, 2012 05 Jun 2018 Statistik Dasar
Jumlah Sarana Kesehatan, 1969-2012 16 Aug 2017 Statistik Sektoral
Balita (0-59 Bulan) Menurut Status Gizi, Tahun 1998-2005 20 Jan 2010 Statistik Dasar
Indikator Kesehatan 1995-2022 29 Dec 2022 Statistik Dasar
Nutrisi 28 Dec 2017 Statistik Dasar
Persentase Merokok Pada Penduduk Usia ≤ 18 Tahun Menurut Karakteristik (Persen), 2015-2016 28 Jun 2018 Statistik Dasar
Kumulatif Kasus AIDS, Kasus Meninggal, Rate Kumulatif, dan Jumlah Kasus Baru AIDS Menurut Provinsi di Indonesia, 2008-2012 11 Dec 2014 Statistik Sektoral
No Judul Publikasi Tanggal Rilis
Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2022 23 Dec 2022
Profil Statistik Kesehatan 2021 22 Dec 2021
Laporan Indeks Khusus Penanganan Stunting 2019-2020 08 Sep 2021
Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2020 31 Dec 2020
Laporan Indeks Khusus Penanganan Stunting 2018-2019 01 Dec 2020
Statistik Kesehatan 2019 31 Aug 2020
Profil Statistik Kesehatan 2019 30 Dec 2019
Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2018 15 Nov 2018
Profil Statistik Kesehatan 2016 19 Dec 2017
Statistik Kesehatan 2016 06 Nov 2017
Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2015 20 Dec 2016
Profil Statistik Kesehatan 2015 20 Nov 2015
Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2014 28 Nov 2014
Statistik Kesehatan 2013 05 Nov 2014
Profil Statistik Kesehatan 2013 06 Dec 2013
Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 29 Oct 2012
Profil Statistik Kesehatan Indonesia 2011 29 Dec 2011
Maternal and Child Health Profile 2010 29 Dec 2011
Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2010 21 Oct 2010
Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2008 11 Dec 2008
Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2006 15 May 2006
Profil Nutrisi 2005 15 May 2006

Tabel Dinamis Subjek Kesehatan

Video panduan tabel dinamis, lihat disini.

1. Pilih Data

[Sembunyikan]
Pilih Subyek, Indikator dan Periode Waktu
Subyek
1.2 Indikator
Indikator:
Karakteristik :
1.3 Waktu
Data Terpilih:

2. Pilih Judul Baris

[Sembunyikan]
Secara default seluruh judul baris akan terpilih

3. Pilih Tata Letak Tabel

[Sembunyikan]
Pilih tata letak untuk menampilkan hasil data
×
Video Panduan Tabel Dinamis

No Judul Tabel Update Terakhir
Anggaran Kesehatan dari Direktorat Penyusunan APBN - Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan 02 Jun 2022
Laporan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 21 Oct 2020
Pengumuman Hasil Finalisasi Pendataan Pegawai Non ASN di Lingkungan Badan Pusat Statistik dapat di akses melalui tautan : https://s.bps.go.id/PengumumanNonASN || Pendaftaran Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama di http://seleksijpt.bps.go.id

Badan Pusat Statistik

(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710 Indonesia, Telp (62-21) 3841195, 3842508, 3810291, Faks (62-21) 3857046, Mailbox : bpshq@bps.go.id

Untuk tampilan terbaik Anda dapat gunakan berbagai jenis browser kecuali IE, Mozilla Firefox 3-, and Safari 3.2- dengan lebar minimum browser beresolusi 275 pixel.

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik

Semua Hak Dilindungi

  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Berita
  • Senarai Rencana Terbit
  • Publikasi
  • Berita Resmi Statistik
  • Galeri Infografis
  • Layanan
  • Tabel Dinamis
  • Indikator Strategis
  • PPID
  • Tautan
    • Istilah
    • Metadata
    • Reformasi Birokrasi
    • SPK Online
    • Pengaduan
    • LPSE
    • Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
    • Pusat Pendidikan dan Latihan BPS
    • Forum Masyarakat Statistik
  • Hak Cipta © Badan Pusat Statistik Republik Indonesia

Sosial dan
Kependudukan

Gender

Geografi

Iklim

Indeks Pembangunan Manusia

Kemiskinan dan Ketimpangan

Kependudukan

Kesehatan

Konsumsi dan Pengeluaran

Lingkungan Hidup

Pemerintahan

Pendidikan

Perumahan

Politik dan Keamanan

Potensi Desa

Sosial Budaya

Tenaga Kerja

Ekonomi dan
Perdagangan

Ekspor-Impor

Energi

Harga Eceran

Harga Perdagangan Besar

Harga Produsen

Industri Besar dan Sedang

Industri Mikro dan Kecil

Inflasi

Input output

ITB-ITK

Keuangan

Komunikasi

Konstruksi

Matrik Investasi

Neraca Arus Dana

Neraca Institusi Terintegrasi

Neraca Sosial Ekonomi

Nilai Tukar Petani

Pariwisata

Perdagangan Dalam Negeri

Produk Domestik Bruto (Lapangan Usaha)

Produk Domestik Bruto (Pengeluaran)

Produk Domestik Regional Bruto (Lapangan Usaha)

Produk Domestik Regional Bruto (Pengeluaran)

Transportasi

Upah Buruh

Usaha Mikro Kecil

Pertanian dan
Pertambangan

Hortikultura

Kehutanan

Perikanan

Perkebunan

Pertambangan

Peternakan

Tanaman Pangan